TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia membekukan sementara (suspend) perdagangan saham 27 perusahaan. Ada berbagai alasan pembekuan perdagangan ini, salah satunya fluktuasi transaksi yang terlalu tinggi.
"Sektornya beragam, ada transportasi, consumer goods, pokoknya macam-macam," kata Direktur Penilaian Investasi BEI Samsul Hidayat di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca: BEI Berencana Tambah Sektor Baru di Bursa Saham
Samsul menambahkan, suspend juga dilakukan karena perusahaan itu tak bisa memenuhi kewajiban keterbukaan terhadap investor publik. "Itu kriteria perusahaan yang kami suspend saat ini," ucapnya.
Dari 27 perusahaan yang dibekukan sementara, kata Samsul, terdapat tiga atau empat perusahaan yang sudah memenuhi dua tahun pertimbangan dari BEI. Namun dia tidak menyebutkan sektor apa saja. "Belum saya sebut, artinya memang dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.
Ketika ditanyakan soal perusahaan yang dikeluarkan dari BEI atau delisting, Samsul
menjawab pihaknya mempertimbangkan bagi perusahaan yang tak mau memenuhi ketentuan pasar modal. Dia mengungkapkan ada mekanisme force delisting.
Simak: Laba Bersih BEI 2016 Melonjak 192,37 Persen
Selain itu, ada waktu selama dua tahun bagi BEI untuk mempertimbangkan apakah
perusahaan tersebut akan delisting atau tidak. Menurut Samsul, ada dua sampai tiga perusahaan yang berpotensi di-delisting tahun ini. "Lebih banyak perusahaan peninggalan lama, seperti Bank Century. Tak banyak, dua atau tiga perusahaan," ucap Samsul.
DIKO OKTARA
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
8 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaBEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
24 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
30 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
45 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
5 Maret 2024
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaUnited E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI
13 Februari 2024
Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaBEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?
6 Februari 2024
BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.
Baca Selengkapnya