Menkop UKM Targetkan Koperasi Sumbang 5 Persen PDB
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Senin, 20 Maret 2017 15:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga berharap kontribusi koperasi terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB) semakin bertambah. Hal itu diungkapkannya saat meresmikan kantor pusat Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) di kawasan Paramount Land, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Lihat saja, PDB sumbangan dari koperasi biasanya hanya satu komaan, dalam dua tahun ini telah menjadi 4,41 persen. Kita berharap tahun depan kontribusi (koperasi) terhadap PDB terus meningkat menjadi di atas 5 persen,” ujar Puspayoga dikutip dari siaran pers Hubungan Masyarakat Kemenkop UKM, Senin, 20 Maret 2017.
Baca: Menteri Puspayoga Janjikan Kemudahan Impor Bahan Baku UKM
Menurut dia koperasi akan berdampak positif bagi perekonomian nasional bila dikelola dengan baik dan benar. Puspayoga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tengerang atas upaya pengembangan operasi di wilayah tersebut.
"Tidak perlu membuat koperasi banyak-banyak di daerah, tapi sedikit koperasi saja, namun berkualitas dan jumlah anggotanya banyak", ujar Puspayoga dalam acara yang juga dihadiri Bupati Tangerang A Zaki Iskandar tersebut.
Baca: Kemenkop Akan Beri Penghargaan Koperasi Berprestasi
Puspayoga pun mendukung niat Kopsyah BMI untuk ikut menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Dia menyarankan Kopsyah BMI segera membenahi sistem online. “Karena koperasi penyalur KUR itu (informasi telematika ) IT-nya harus tersambung dengan Online System di Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia. Segera berbenah IT agar bisa menjadi penyalur KUR.
Kata Puspayoga, sudah ada 32 koperasi yang sedang dikaji Kemenkop UKM untuk menjadi penyalur KUR. Kementriannya juga bertugas meningkatkan rasio wirausaha di Indonesia. Didasari Data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini, Puspayoga mengatakan bahwa rasio wirausaha Indonesia sudah mencapai 3,1 persen.
“Kita banyak melakukan kerjasama dengan kementrian dan lembaga lain, serta butuh dukungan penuh dari para gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah rasio wirausaha di Indonesia", kata Puspayoga.
Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara, dalam kesempatan yang sama memaparkan kinerja koperasinya yang telah berkembang dengan jumlah anggota mencapai 122.190 orang. Kopsyah BMI pun didukung 516 orang karyawan pada empat kantor cabang, dan 31 kantor cabang pembantu.
"Modal sendiri sebesar Rp 106 miliar, aset kelolaan sebesar Rp 301 miliar, dan volume pinjaman keanggotaan antara Rp 40-50 miliar perbulan dengan Non Performing Loan (NPL) relatif kecil, hanya 0,4 persen,” ujar Kamaruddin.
Dia menegaskan bahwa koperasi yang besar akan bisa bersaing dengan unit usaha lainnya. Kamaruddin menekankan butuhnya dana yang besar untuk terus berkembang. “Selain terus mendorong orang untuk menjadi anggota koperasi dan menyimpan di koperasi, kami juga bermitra dengan sumber-sumber dana dari Rusia, Amerika Serikat, Belanda, dan Australia.”
Kopsyah BMI, tutur dia, masuk dalam pembiayaan sektor usaha yang tidak disentuh oleh perbankan, seperti sanitasi dan air. Terlebih lagi, Kopsyah BMI memiliki pembiayaan perumahan tanpa uang muka bagi anggota.
YOHANES PASKALIS