Kemenkeu Akan Evaluasi Penjualan SUN di Pasar Sekunder

Reporter

Senin, 20 Maret 2017 15:41 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara kliring untuk transaksi obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) di bursa dan transaksi obligasi negara ritel di luar bursa atau melalui electronic trading platform (ETP). Ke depan, Kementerian Keuangan akan mengevaluasi penjualan obligasi negara di pasar sekunder tersebut.

Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, kementeriannya akan melihat sistem penjualan obligasi seperti apa yang paling efektif untuk pengembangan pasar sekunder obligasi negara. "Biasanya obligasi tidak diperdagangkan di bursa," kata Loto di Kompleks BI, Jakarta, Senin, 20 Maret 2017.

Baca: Lima Seri Obligasi Negara Dilelang Akhir Januari

Dengan rencana implementasi ETP, terdapat investor yang kontra. Tapi, menurut Loto, ada pula investor yang menyambut baik penerapan ETP karena penjualan obligasi akan lebih transparan. "Karena semuanya berkepentingan, kami coba ETP tapi over the counter tetap jalan. Nanti kami lihat apa yang fit dengan Indonesia," tuturnya.

Hari ini, Bank Indonesia menunjuk PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai penyelenggara kliring atas transaksi di pasar sekunder untuk obligasi negara ritel di luar bursa atau melalui electronic trading platform (ETP). Sebelumnya, PT KPEI hanya menyelenggarakan kliring atas transaksi untuk obligasi negara di bursa.

Simak: Buku Kontribusi dan Peran Bio Farma di Global Diluncurkan

Deputi Gubernur BI Sugeng berujar, dengan adanya ETP, informasi harga dapat dilihat secara transparan oleh investor. Mekanisme pembentukan harga juga lebih tertata dengan adanya ETP. "Ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas di pasar yang mencerminkan kondisi pasar surat utang yang efisien," tuturnya.

Loto mengatakan, per 16 Maret 2017, rata-rata perdagangan harian surat berharga negara mencapai Rp 18,61 triliun, di mana transaksi outright mencapai Rp 11,67 triliun, repo bank mencapai Rp 510 miliar, dan repo BI Rp 6,43 triliun. "Kami harap, melalui penandatanganan ini, ETP dapat meningkatkan perdagangan surat berharga di pasar sekunder," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

38 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya