Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Sulawesi Tenggara dalam rangka memberikan pengarahan pada personil Kepolisian Daerah Sultra Kamis 23 Februari 2017. TEMPO/ ROSNIAWANTY FIKR
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan penanganan masalah perikanan perlu kerja sama antarinstansi. Dia berpendapat, peresmian International Fish Force Academy Indonesia (IFFAI) akan memberikan ruang kepada perwira-perwira operasional untuk bekerja sama.
"Beri ruang kepada mereka yang betul-betul di lapangan, jadi ada team work pada operasional," ucap Tito saat ditemui dalam pembukaan IFFAI di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Maret 2017.
IFFAI, yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Kelautan dengan Polri dan Satgas 115, dibuka mulai Kamis ini
Menurut Tito, hal yang paling penting dari pembentukan Fish Force Academy adalah pembangunan hubungan personal antarindividu di masing-masing lembaga yang terkait dengan penegakan hukum di laut. "Solusinya adalah duduk bersama."
Tito berujar, kerja sama antarlembaga harus dalam tataran yang lebih operasional dan taktis, sehingga muncul hubungan personal yang kemudian membuat masalah-masalah koordinasi serta komunikasi menjadi mudah. "Hubungan personal akan bisa menembus segala perbedaan," tuturnya.
Selain itu, kata Tito, hal yang terpenting adalah pembagian data dan informasi antarlembaga. Menurut Tito, itu membutuhkan kepercayaan. Jadi, dengan adanya hubungan personal antarindividu di masing-masing lembaga sektor perikanan, itu bisa dengan mudah diatasi.
Terlebih Tito melihat kondisi dalam sistem administrasi pemerintahan saat ini membuat kata-kata koordinasi dan sinergi menjadi barang langka. Dia beralasan, itu karena masih ada ego sektoral dan standar operasional yang berbeda tiap instansi. "Mudah diucapkan, sulit dilakukan," tutur Tito.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
3 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.