Suku Bunga BI Diprediksi Tetap Asal Inflasi dan Rupiah Terjaga  

Reporter

Kamis, 16 Maret 2017 11:29 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuannya walaupun bank sentral Amerika Serikat menaikkan Fed Fund Rate (FFR). Menurut dia, BI tidak akan terlalu responsif menaikkan BI 7-Days Reverse Repo Rate tahun ini.

Josua berujar suku bunga BI tak akan naik jika inflasi sesuai dengan target BI sebesar 4 plus minus 1 persen. Selain itu, suku bunga BI tak akan naik apabila rupiah bergerak stabil. "Peluang kenaikan suku bunga BI kecil apabila target inflasi dan stabilitas rupiah tercapai," kata dia saat dihubungi, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: Suku Bunga The Fed Naik, IHSG Dibuka ke Level 5.471

Menurut Josua, tahun ini, suku bunga BI akan flat karena ruang pelonggaran kebijakan moneter BI semakin terbatas. Dia menilai akan terdapat kenaikan inflasi dari harga barang yang diatur pemerintah, harga makanan yang bergejolak, dan masih adanya ketidakpastian global.

Josua menuturkan dipertahankannya suku bunga acuan BI bertujuan menjangkar inflasi tahun ini. Menurut Josua, kenaikan FFR tidak serta-merta harus direspons dengan kenaikan suku bunga oleh BI. "Stance kebijakan BI akan berfokus pada stabilitas harga dan stabilitas nilai tukar," ujarnya.

Simak: Bunga The Fed Naik, BI Diprediksi Pertahankan 7 Days Repo Rate

Josua menjelaskan, The Fed selalu komunikatif dengan pelaku pasar global. Dari pernyataan The Fed semalam, meskipun ada potensi kembali naiknya FFR 50 basis poin tahun ini, kenaikan itu cenderung gradual. "Sehingga diharapkan tidak menyebabkan kepanikan sell-off yang berlebihan," tuturnya.

Kemarin, Rabu, 15 Maret 2017, Bank sentral Amerika Serikat memutuskan menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), sebesar 25 basis poin. FFR yang semula berada di level 0,75 persen naik menjadi 1 persen. Kenaikan itu merupakan kedua kalinya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Kenaikan FFR telah diperkirakan sebelumnya sehingga diharapkan tidak terlalu menimbulkan efek kejut di pasar. The Fed menyatakan kenaikan FFR selanjutnya akan dilakukan bertahap. Tahun ini, The Fed akan kembali menaikkan FFR dua kali. Pada 2018, FFR akan naik tiga kali.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya