PT Indosat Tbk Bukukan Laba Bersih Rp 1,1 Triliun  

Reporter

Kamis, 16 Maret 2017 06:20 WIB

Indosat Ooredoo merilis ICT Annual Report 2017 di D'consulate, Jakarta, 15 Desember 2016. TEMPO/BRIAN HIKARI (Magang)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo mengakhiri kinerja perusahaan 2016 dengan mencatat kinerja positif. Emiten berkode saham ISAT itu berhasil membukukan laba bersih positif Rp 1,1 triliun atau meningkat 184,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencatat rugi Rp 1,31 triliun.

Presiden Direktur Indosat Oreedoo Alexander Rusli mengatakan, sejalan dengan kenaikan laba, perusahaan juga mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasian sebesar 9,0 persen menjadi Rp 29,18 dibandingkan dengan 2015, yakni sebesar Rp 26,76 triliun.

“Keberhasilan membukukan laba bersih positif merupakan hasil dari peningkatan operasional, yang didukung oleh pergerakan mata uang yang stabil dan utang dalam mata uang asing lebih rendah,” tutur Rusli dalam siaran resmi Indosat Oreedoo, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: Edukasi Pasar Modal Indosat untuk Finalis ISTC

Dalam laporan keuangan yang dirilis perseroan, EBITDA Indosat tumbuh 12,1 persen menjadi Rp 12,9 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 11,5 triliun, dengan margin EBITDA sebesar Rp 44,1 persen. Meski demikian, beban biaya ikut mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen menjadi Rp 25,2 triliun dibanding periode yang sama pada 2015 di Rp 24,4 triliun.

Adapun untuk pendapatan seluler, MIDI, dan telekomunikasi, masing-masing tetap memberikan kontribusi sebesar 83 persen, 14 persen, dan 3 persen terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

Pendapatan seluler meningkat 10,0 persen menjadi Rp 24,09 triliun dibanding periode 2015 sebesar Rp 21,89 triliun. Hal ini utamanya disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, telepon, SMS, dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.

Simak: Indosat Ooredoo Beralih ke Teknologi 4,5G Tahun Ini

Sementara itu, pendapatan MIDI meningkat sebesar 10,0 persen dibanding tahun 2015, utamanya disebabkan oleh pertumbuhan bisnis layanan IT dengan kontribusi dari Lintasarta, salah satu anak perusahaan Indosat Ooredoo. Namun pendapatan telekomunikasi tetap mengalami penurunan sebesar 14,3 persen dibanding 2015 yang disebabkan oleh turunnya traffic dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Rusli menuturkan, perusahaan terus mengembangkan jaringan telekomunikasinya secara nasional dengan menambah 5.796 base transceiver station (BTS). Adapun 57 persen BTS merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data.

Jumlah pelanggan seluler pada 2016 meningkat sebesar 16 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2015, di mana ini merupakan hasil dari penawaran paket-paket menarik yang sesuai dengan gaya hidup pelanggan. “Jumlah pelanggan seluler pada akhir 2016 mencapai 85,7 juta pelanggan,” tutur Rusli.

Simak: Kementerian ESDM Konversikan Limbah Sawit Jadi Energi Listrik

Sementara itu, porsi utang perseroan dalam dolar Amerika turun 58,3 persen dari US$ 432,1 juta (mewakili 25 persen dari total utang) pada 2015 menjadi sebesar US$ 180,0 juta (mewakili 12 persen dari total utang). “Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih perusahaan,” kata Rusli.

Adapun total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp 3,5 triliun atau sebesar 14,8 persen dibanding tahun lalu, Rp 3,9 triliun.

DESTRIANITA


Berita terkait

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

9 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

10 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

11 hari lalu

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

14 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu siang, 24 Maret 2024 antara lain penjelasan cari kerja sulit saat ini.

Baca Selengkapnya

Telkom Prediksi Trafik Telekomunikasi Meningkat 10 Persen saat Lebaran

37 hari lalu

Telkom Prediksi Trafik Telekomunikasi Meningkat 10 Persen saat Lebaran

Jika daerah banyak dilalui pemudik, peningkat trafik telekomunikasi bisa lebih besar.

Baca Selengkapnya

Telin Hadirkan Telin Operation and Command Center

41 hari lalu

Telin Hadirkan Telin Operation and Command Center

TOCC untuk mendukung kemajuan bisnis, sistem integrasi dan pengembangan bisnis global.

Baca Selengkapnya

Telkom Test House, Acuan Nasional Uji Telekomunikasi

26 Januari 2024

Telkom Test House, Acuan Nasional Uji Telekomunikasi

Lebih dari 600 uji perangkat dan layanan jaringan serta infrastruktur telah dilakukan Telkom sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Telkom dan PLN Icon Plus Resmi Jadi Badan Usaha Penyedia Telekomunikasi di IKN

15 Januari 2024

Telkom dan PLN Icon Plus Resmi Jadi Badan Usaha Penyedia Telekomunikasi di IKN

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) resmi terpilih sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Sinyal Indosat Bermasalah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Manajemen: Sudah Kembali Normal

1 Januari 2024

Sinyal Indosat Bermasalah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Manajemen: Sudah Kembali Normal

Warganet tengah mengeluhkan sinyal Indosat yang bermasalah sejak tadi pagi. Bagaimana kata pihak manajemen?

Baca Selengkapnya