Kendati Beresiko, Manajer Investasi Tetap Lirik Sektor Domestik

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 15 Maret 2017 21:00 WIB

Pialang memantau pergerakan saham melalui layar komputer jinjing dan telepon pintarnya di Jakarta, 31 Januari 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah risiko ketidakpastian global, para manajer investasi mengarahkan alokasi portofolio inti ke sektor domestik, seperti konsumer dan infrastruktur.

Direktur Investasi dan Teknologi BNI Asset Management Isbono M.I. Putro mengatakan, perekonomian dunia pada tahun ini masih dibayangi oleh risiko yang tinggi. Utamanya bersumber dari perubahan kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan risiko politik di Eropa.

“Itu menjadi faktor utama volatilitas pasar pada 2017. Oleh sebab itu, alokasi portofolio inti akan diarahkan ke sektor domestik guna meminimalisasi efek global seperti ke sektor konsumer dan infrastruktur,” kata Isbono pada Selasa, 14 Maret 2017.

Lihat:
Ketua KPK Persoalkan Eselon I Jadi Komisaris BUMN
Mulai 1 April, Taksi Online Punya Batas Harga
Suprajarto Disebut Jadi Direktur Utama BRI yang Baru
Disebut Jadi Bos Pertamina, Ini Riwayat Karier Elia Massa Manik


Katalis domestik berupa dampak pemangkasan BI Rate secara agresif pada 2016, menguatnya konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi, serta laba emiten yang berpotensi naik 10 persen-15 persen diharapkan menopang kinerja pasar saham pada tahun ini. BNI AM memproyeksi indeks harga saham gabungan dapat naik 12,71 persen year on year ke level 5.970 pada akhir Desember 2017.

Pada 2017, BNI AM lebih banyak membidik emiten sektor barang konsumsi, konstruksi, kesehatan, dan tambang batu bara untuk diracik dalam portofolio baik reksa dana saham maupun reksa dana campuran.

Direktur Investasi Sucorinvest Asset Mangement Jemmy Paul Wawointana mengatakan, pasar saham yang sedang sideway membuat manajer investasi lokal ini memburu saham-saham emiten dengan kapitalisasi pasar menengah. Utamanya, saham emiten mid cap yang bergerak di sektor infrastruktur, pertambangan, dan perkebunan.

“Kalau kami yakin market bullish, kami akan pindah ke big caps lagi seperti TLKM, ASII, BBRI, dan BBCA,” ucap Jemmy.

Sementara itu, volatilitas pasar modal mendorong investor untuk cenderung masuk ke produk reksa dana dengan profi l risiko moderat, yakni reksa dana berbasis pendapatan tetap (fixed income).

Retno Dewi Hendrastuti, Direktur Utama Reliance Manajer Investasi, menuturkan sepanjang tahun ini cukup banyak investor yang masuk ke produk reksa dana pendapatan tetap Reliance Dana Terencana. Hingga akhir Februari 2017, reksa dana ini menggenggam dana kelolaan sebesar Rp35,95 miliar.

“Dana kelolaan yang naik banyak reksa dana pendapatan tetap. Yang kami sasar itu investor ritel, mereka cari aman dulu jadi masuk ke produk berbasis fixed income,” ujar Retno.

Volatilitas pasar juga dapat didiversifi kasi melalui produk reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Pasalnya, underlying asset produk tersebut merupakan surat utang atau saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. “Kalau memungkinkan kami bisa bentuk RDPT untuk menggalang dana investor untuk membungkus proyek infrastruktur.”

Hingga akhir Februari 2017, Reliance Manajer Investasi mengelola empat produk reksa dana dengan total dana kelolaan senilai Rp 98,88 miliar. Pada tahun ini, perusahaan aset manajemen Grup Reliance Capital ini menjajaki peluncuran produk baru berupa reksa dana pasar uang. Produk reksa dana dengan profi l risiko rendah hingga moderat juga menjadi pilihan investor Mandiri Manajemen Investasi.

Menurut Director of Sales & Product Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti, sepanjang tahun berjalan pertumbuhan dana kelolaan MMI didorong oleh net subscription pada produk reksa dana terproteksi, reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap. Sementara itu, asset under management (AUM) reksa dana saham dan campuran relatif flat.

“Kami banyak menyalurkan reksa dana melalui bank distributor, kebetulan beberapa nasabah basisnya profi l risikonya konservatif. Yang paling sesuai kami provide reksa dana terproteksi dan pasar uang.” Pada akhir bulan lalu, MMI mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 43 triliun atau tumbuh 11 persen dari posisi akhir 2016 sebesar Rp 38,7 triliun.

Kontribusi dana kelolaan reksa dana terhadap total AUM MMI mencapai Rp34,9 triliun atau lebih dari 80 persen. Di pihak lain, PT Sucorinvest Asset Management memperkirakan IHSG pada tahun ini mencapai level 6.100, sedangkan yield obligasi negara bertenor 10 tahun di level 6,5 persen.

Jemmy Paul mengatakan, kondisi perekonomian nasional yang kuat dan stabil menyokong optimisme pihaknya terhadap target tersebut. Hal ini merupakan dampak dari meningkatnya harga sejumlah komoditas.

BISNIS.COM

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

20 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

1 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

2 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

2 hari lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya