TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Februari 2017 sebesar US$ 12,57 miliar atau naik 11,16 persen dibanding periode yang sama di 2016 sebesar US$ 11,31 miliar. Namun dibanding Januari 2017, ekspor Februari turun 6,17 persen.
Namun secara bulanan, ekspor migas turun 5,78 persen, sementara volumenya turun 14,78 persen. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, hal itu karena adanya pengaruh kenaikan harga minyak mentah.
Baca: Rini Targetkan Pertamina Masuk 3 Besar Perusahaan Migas Dunia
Suhariyanto mengatakan, komoditas nonmigas masih menjadi penyumbang terbesar dari total ekspor. Nilai impor Februari 2017 sebesar US$11,26 miliar, naik 32,71 persen. Sedangkan volumenya mencapai 29,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Secara kumulatif pada Januari-Februari 2017, ekspor tercatat US$ 25,98 miliar atau naik 19,2 persen dibanding periode yang sama di 2016. Ekspor nonmigas secara kumulatif Januari-Februari 2017 sebesar US$ 23,51 miliar,” kata dia di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Februari 2017 naik 18,83 persen dibanding periode yang sama di 2016. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 20,36 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28,2 persen.
Baca: Soal Dirut Pertamina yang Baru, Ini Jawaban Menteri Rini
Menurut BPS, berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2017 adalah ke Cina sebesar US$ 1,36 miliar, ke Amerika Serikat US$ 1,36 miliar, dan India US$ 1,02 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,81 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) US$1,29 miliar.
Berdasarkan asal provinsi barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Februari 2017 berasal dari Jawa Barat senilai US$ 4,48 miliar (17,25 persen), Riau US$ 2,92 miliar (11,23 persen), dan Kalimantan Timur US$2,76 miliar (10,63 persen).
RICHARD ANDIKA | ABDUL MALIK
Berita terkait
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi
4 hari lalu
Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
6 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
6 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
6 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
6 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
6 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
6 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
6 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya