Bukukan Laba Rp 20,6 Triliun, Kinerja BCA Lampaui Ekspektasi  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Maret 2017 11:23 WIB

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja (tengah) saat paparan kinerja Kuartal III 2016 di Jakarta, 26 Oktober 2016. Bank BCA berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 13,2 persen menjadi Rp15,1 triliun dari Rp13,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil membukukan laba bersih Rp 20,6 triliun atau naik 14 persen secara tahunan (YoY). Analis PT Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja, mengatakan nilai tersebut berporsi 103 persen dari prediksi setahun penuh konsensus para analis dan 107 persen dari prediksi Mandiri Sekuritas. Artinya, laba bersih yang dibukukan BCA melampaui ekspektasi.

“Kinerja itu mencerminkan laba bersih Rp 5,5 triliun pada kuartal IV 2016 atau naik 18 persen secara tahunan (YoY) dan turun 1 persen secara per kuartal (QoQ),” ujarnya dalam riset yang dipublikasi, Selasa, 14 Maret 2017.

Baca: Bisnis Payroll, Bank Mandiri Kembangkan Konsep Banking at Work

Menurut Tjandra, meskipun beban pencadangan naik, pertumbuhan kredit yang kuat dan berulang pada kuartal lalu dan penurunan pinjaman tidak lancar (NPL) perseroan membantu mendukung laba bersih pada kuartal IV 2016. Laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) naik 16 persen secara tahunan menjadi Rp 30,4 triliun pada 2016.

Dalam analyst meeting pada Senin, 13 Maret 2017, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengumumkan perseroan membukukan laba bersih Rp 20,6 triliun sepanjang 2016. Kenaikan laba bersih 14,4 persen secara tahunan itu didorong kenaikan pendapatan bunga bersih 12 persen. Kenaikan pendapatan bunga bersih BCA sepanjang 2016 ini melebihi kenaikan beban operasional 7,7 persen.

Jahja mengatakan kinerja BCA sepanjang 2016 salah satunya didorong langkah efisiensi operasional yang dilakukan. "Pada 2017 diperkirakan kinerja BCA akan lebih baik didorong kebijakan pemerintah dan keberhasilan program infrastruktur dan pengampunan pajak," ujarnya.

Baca: Laba Bersih CIMB Niaga Syariah Melonjak 165,5 Persen

Sepanjang 2016, BCA mencatat realisasi penyaluran kredit Rp 415,89 triliun atau naik 7,3 persen. Kenaikan kredit ini utamanya disumbangkan dua sektor, yaitu korporasi dan konsumer. Untuk kredit korporasi sepanjang 2016 mengalami kenaikan 9,6 persen menjadi Rp 154 triliun, yang ditopang tiga segmen, yaitu kredit modal kerja, investasi, dan sindikasi. Sedangkan kredit konsumer naik 9 persen menjadi Rp 109,6 triliun ditopang pertumbuhan kredit kepemilikan rumah 7,6 persen dan kredit kendaraan bermotor naik 10,1 persen.

Tjandra menambahkan, pihaknya tetap merekomendasikan netral untuk saham BBCA dengan target harga Rp 15.150. Saham BCA saat ini ditransaksikan di pasar pada valuasi rasio harga saham per nilai buku (P/BV) 2017 sebesar 3,2x dan P/BV 2018 sebesar 2,8x.

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan peningkatan kinerja BCA ditopang dengan makin agresifnya perusahaan dalam menyalurkan kredit dengan memanfaatkan pasar, terutama 14 juta lebih nasabah yang terdaftar sebagai deposan. Penyaluran kredit korporasi membuat BBCA mampu meningkatkan jumlah pendapatannya sehingga berimbas pada pendapatan bunga yang diraih.

Baca: Jelang Pertemuan The Fed, Waspadai Potensi Pelemahan Rupiah

“Tentu hal ini diikuti prinsip kehati-hatian, proses cermat dalam pemberian kredit, serta tingkat kolektabilitas yang memadai,” ucapnya.

Menurut Reza, peningkatan NPL BCA terlihat konservatif karena hanya naik tipis meski hal ini perlu diperhatikan untuk menjaganya agar tetap rendah. Selain itu ditopang besarnya pencadangan kredit yang disiapkan sehingga tidak mengganggu kualitas kredit yang dimilikinya. “Kami memandang positif pertumbuhan kinerja BBCA di tengah persaingan yang cukup ketat di tengah masih moderatnya tingkat likuiditas,” ujarnya.

Reza merekomendasi saham BBCA dengan status overweight, dengan target harga Rp 16.300 per saham, dan estimasi valuasi rasio harga saham per nilai buku (p/BV) 3,68x.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah, menilai tren harga saham BBCA sedang flat (sideways) dengan rentang pergerakan support dan resisten jangka pendek pada Rp 15.400-15.700 per saham.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

4 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

4 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

11 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

13 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

13 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

14 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

17 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya