TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkuat bisnis pengelolaan gaji karyawan atau payroll dengan memperkenalkan konsep banking at work.
Dalam konsep ini, perseroan tidak hanya memberikan fasilitas pengelolaan gaji karyawan, namun juga memberikan sejumlah penawaran produk dan jasa keuangan secara menyeluruh. Seperti produk investasi, asuransi, maupun produk kredit konsumer seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit pemillikan rumah, maupun kredit kendaraan bermotor.
Baca Juga: 2016, Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 662 Triliun
Direktur Distribution Bank Mandiri Herry Gunardi optimistis layanan banking at work ini akan terus berkembang. Sebab, karena selain menawarkan produk yang lengkap, Bank Mandiri juga menjanjikan pricing yang lebih baik bagi nasabah payroll, baik dari sisi suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit.
"Untuk pricing nanti tergatung exsposure dengan holding. Semakin besar bisa lebih bagus,” katanya, Senin 13 Maret 2017.
Saat ini, total jumlah rekening nasabah payroll Bank Mandiri tercatat sekitar 2,5 juta rekening yang berasal dari sekitar 3.000 perusahaan. Jumlah rekening nasabah payroll diproyeksi tumbuh antara 750.000-1 juta rekening setiap tahun.
Guna mendorong penetrasi pasar lebih dalam, lanjut Herry, Bank Mandiri akan mengoptimalkan kerja sama dengan korporasi yang telah memiliki hubungan kerja sama dengan Bank Mandiri dalam hal pembiayaan.
Simak: 2016, Laba Bersih Bank Mandiri Merosot 32,1 Persen
Penguatan bisnis payroll dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan dana murah. Selain itu juga untuk meningkatkan pendapatan berbasis transaksi dan pendapatan komisi bank, serta mendukung bisnis kredit konsumer.
BISNIS.COM