Pariwisata dan Perikanan Jadi Andalan Raja Ampat  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Maret 2017 09:47 WIB

Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Kawasan tersebut merupakan salah satu tempat populer yang banyak dikunjungi wisatawan domestik ataupun internasional di Kabupeten Raja Ampat. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mengatakan pemerintahannya akan fokus pada pengembangan ekonomi daerah yang berbasis konservasi. Keseriusan itu diwujudkan dalam penandatanganan deklarasi 18 perwakilan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, dan pemangku kepentingan pariwisata di wilayah tersebut.

“Sudah menjadi komitmen kami untuk membangun sektor pariwisata dan perikanan sebagai leading sector di Raja Ampat,” kata Faris dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Maret 2017.

Baca: Kapal Tabrak Terumbu Karang Raja Ampat, Ini Langkah Menteri Susi

Penandatanganan yang dilakukan pada Rabu pekan lalu merupakan tindak lanjut dari hasil kajian daya dukung pariwisata berkelanjutan Raja Ampat. Tujuannya agar potensi pariwisata juga dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Raja Ampat.

Data Pemerintah Kabupaten Raja Ampat mencatat pengunjung wisata Raja Ampat pada 2007 sebanyak 998 wisatawan. Sedangkan pada 2015 melonjak menjadi 14.137 wisatawan. Bahkan bisa diprediksi pada 2021 wisatawan akan mencapai 92 ribu wisatawan apabila tren peningkatan terus terjadi.

Direktur Konservasi Kelautan Internasional Victor Nikijuluw menuturkan, pemerintah bisa menggunakan data tersebut untuk keperluan promosi. Menurut dia, promosi dan pengembangan bisa dilakukan apabila jumlah kunjungan wisatanya masih di bawah batas daya tampung, yaitu 91.275 orang dalam setahun untuk kunjungan tiga wisata per hari.

Baca: Wapres AS ke Indonesia, Disebut Bahas Terorisme hingga Freeport

Namun, Victor menegaskan, pengawasan dan pengelolaan yang lebih ketat harus dilakukan apabila jumlah pengunjung sudah mendekati batas daya tampung. “Perlu dikembangkan tata aturan berwisata untuk mendukung upaya pengendalian jumlah wisata,” katanya.

Tata aturan yang dibuat bisa berupa tata aturan wisata selam, snorkeling, berinteraksi dengan pari manta, wisata bukit karst, atau wisata pengamatan burung.

Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat Lindert Mambrasar mengatakan pihaknya berharap, dengan adanya deklarasi tersebut, ada keberpihakan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat terhadap pengusaha lokal asli Raja Ampat.

Baca: Jokowi Terima Kunjungan Bos Toyota Jepang di Istana

Selain itu, otoritas pengelola pariwisata juga perlu menindaklanjuti proses pembangunan pariwisata secara berkelanjutan. Misalnya dengan penentuan target dan kuota pengunjung untuk atraksi dan lokasi, melakukan evaluasi secara rutin, juga menghadirkan polisi pariwisata.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

57 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

58 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Kapal Kargo Inggris Kandas di Perairan Koservasi Raja Ampat karena Alami Kebocoran

27 April 2023

Kapal Kargo Inggris Kandas di Perairan Koservasi Raja Ampat karena Alami Kebocoran

Sejauh ini tidak ditemukan kebocoran minyak pada kapal kargo tersebut. Sebanyak 22 ABK dilaporkan selamat.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya