TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan pihaknya akan mengikuti rapat dengan Menteri Koordinator Kemaritiman untuk membahas soal kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat. “Menteri Koordinator Kemaritiman sudah undang rapat koordinasi. Nanti kami tunggu,” ujarnya, Senin malam, 13 Maret 2017.
Hal tersebut merespons rusaknya salah satu terumbu karang di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, rusak berat pekan lalu. Kejadian itu terjadi ketika kapal pesiar berbendera Bahama menabrak terumbu karang saat air laut surut.
Baca: Terumbu Karang Raja Ampat Ditabrak Kapal, Berapa Kerugiannya?
Kapal Caledonian Sky sepanjang 90 meter yang dimiliki oleh operator tur Noble Caledonia, kandas setelah menyelesaikan perjalanan bird-watching ke Pulau Waigeo pada 4 Maret 2017. Caledonian Sky merusak terumbu karang seluas 1.600 meter persegi di situs penyelaman yang dikenal sebagai Crossover Reef.
Noble Caledonia menggambarkan kecelakaan itu sebagai “sebuah kemalangan” dan menyatakan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang. Kerusakan kapal sangat minim dan telah berlayar kembali setelah diperiksa para penyelidik.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti, menyatakan harus ditelisik bagaimana sebetulnya pengrusakan terumbu karang itu terjadi. “Harus tahu kenapa kapal itu bisa keluar dan damaging areanya berapa,” ujarnya. “Saya masih menghitung, tadi dikumpulkan oleh Kemenko Maritim. Siapa mengerjakan apa.”
KHAIRUL ANAM