Realisasi Investasi Saudi Bergantung Kerja Sama Kementerian  

Reporter

Sabtu, 4 Maret 2017 15:39 WIB

Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi (tengah) tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Maret 2017. Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong investasi dari Timur Tengah. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden Kedeputian Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Agustinus Eko Rahardjo, mengatakan realisasi komitmen investasi Arab Saudi bergantung pada kerja sama tiap kementerian. Dia menambahkan pemerintah harus fokus pada aturan-aturan yang ada.

Baca: Realisasi Investasi Arab Saudi Masih Minim

"Harus bekerja sama, jangan sampai ada aturan yang tumpang tindih," kata Agustinus Eko Rahardjo saat ditemui dalam sebuah diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Maret 2017.

Baca: Raja Salman Lirik Investasi di Sektor Minyak dan Pariwisata

Pria yang disapa Jojo ini menjelaskan kalau realisasi mesti dilihat detail per detail. Meski demikian, dia menekan pentingnya aspek stabilitas keamanan dan politik dalam negeri, untuk menjaga investasi. "Yang penting harus dijaga, membuat mereka nyaman," ucap Jojo.

Jojo mengungkapkan kalau Arab Saudi tengah mencari negara mitra baru di luar negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Indonesia sebagai negara dengan market yang besar, tentu menarik bagi negara lain untuk bekerja sama.

Ekonom Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati mengatakan setidaknya butuh waktu lima tahun bagi pemerintah, untuk merealisasikan investasi Arab Saudi. Karena itu respons pemerintah, kata Nina, mesti dipantau. "Kecepatan realisasinya akan kita pantau kan, bagaimana tindak lanjut agar bisa direalisasikan."

Nina mengusulkan dibentuk suatu task force, agar komitmen investasi Arab Saudi bisa cepat terealisasi. Dia melihat kalau tidak dibentuk task force, realisasi investasi itu bisa lebih lama waktunya. "Saya bilang lima tahun, izin selesai tiga tahun, sisanya bangun."

Nina menjelaskan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga dibutuhkan. Alasannya komitmen tersebut pasti akan diterjemahkan melalui banyak peraturan di pusat dan di daerah tentu juga melalui peraturan daerah. "Harus bersama antara pusat dan daerah."

DIKO OKTARA

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

9 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

39 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri 2 Jabatan Baru Luhut Setelah Sembuh Sakit, Salah Satunya Ketua TIM PLTN

19 Januari 2024

Jokowi Beri 2 Jabatan Baru Luhut Setelah Sembuh Sakit, Salah Satunya Ketua TIM PLTN

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan mendapat dua jabatan baru dari Jokowi di awal 2024. Salah satunya Ketua TIm PLTN. Berikut 21 jabatan lainnya.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya