Diplomasi Ekonomi Indonesia di Internasional Ditingkatkan

Reporter

Jumat, 3 Maret 2017 14:43 WIB

Presiden Joko Widodo di dampingi Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat meresmikan mata uang rupiah yang baru di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 19 Desember 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia dan Kementerian Luar Negeri bekerja sama untuk meningkatkan diplomasi ekonomi demi memperkuat peran Indonesia di dunia internasional. Komitmen itu dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selama ini, sinergi antara BI dan Kementerian Luar Negeri sudah terjalin. Untuk itu, dalam penandatanganan nota kesepahaman yang digelar di Kementerian Luar Negeri, Jumat, 3 Maret 2017, koordinasi tersebut diperkuat untuk meningkatkan persepsi positif ekonomi Indonesia dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di tingkat internasional.

Menurut Agus, BI dan Kementerian Luar Negeri perlu memperkuat kerja sama karena tantangan yang dihadapi Indonesia di dunia internasional semakin kompleks. "Kerja sama dan sinergi ini diharapkan dapat mendukung terciptanya diplomasi ekonomi yang efektif sehingga kepentingan nasional dan persepsi positif Indonesia dapat terjaga,” katanya.

Baca:
Menjelang Akhir Pekan, Rupiah Stabil dan Dolar Menguat

Agus berujar, penjabaran nota kesepahaman akan diwujudkan dalam bentuk program kerja yang disusun bersama oleh BI dan Kementerian Luar Negeri setiap tahunnya. Untuk mengoptimalkan manfaat program kerja tersebut, keduanya akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas pelaksanaan program kerja itu.

Kerja sama lainnya, menurut Agus, adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Bentuk pengembangan sumber daya tersebut antara lain berbentuk peningkatan kemampuan atau capacity building pejabat Kementerian Luar Negeri di bidang kebanksentralan dan pejabat BI dalam hal diplomasi serta penyelenggaraan hubungan internasional.

Simak:
Harga Minyak Dunia Turun karena Pemangkasan Produksi Lemah

BI dan Kementerian Luar Negeri akan bekerja sama dalam merumuskan posisi atau stance Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral, dan multilateral. Selain itu, keduanya akan memperluas jejaring dengan negara sahabat serta lembaga internasional dalam rangka menjaring informasi terkait dengan isu ekonomi serta melakukan pertukaran data.

Nota kesepahaman ini akan berlaku selama tiga tahun. Sebelumnya, BI dan Kementerian Luar Negeri pernah menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama peningkatan profesionalisme diplomasi ekonomi di bidang moneter perbankan dan sistem pembayaran yang ditandatangani pada 2008, yang telah berakhir pada 2013.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

10 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya