Pekan Depan, IHSG Diperkirakan di level Resisten 5.412-5.428

Reporter

Editor

Abdul Malik

Sabtu, 25 Februari 2017 19:41 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pada pekan depan yakni pada 27 Februari – 3 Maret 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak pada kisaran level support 5.335-5.364 dan resisten di kisaran 5.412-5.428.

Angka tersebut lebih tinggi dari target support dan resisten yang mereka perkirakan sebelumnya yakni di 5.315-5.335 dan 5.387-5.425. “Pergerakan indeks memberikan sinyal bahwa IHSG berpotensi untuk menguat,” kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 25 Februari 2017.

Baca : Sepanjang 2017, Total Emisi Obligasi Capai Rp 8,43 Triliun

Menurut Reza, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi beberapa sentimen positif data makro global, serta rilis laba laporan keuangan dari beberapa emiten. “Data makro global di akhir pekan serta awal pekan Maret yang biasanya akan dirilis, termasuk Indonesia. Tetap cermati berbagai sentimen yang ada, baik dari emiten ataupun global,” ucap Reza.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini mampu kembali mengalami kenaikan 0,65 persen atau lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang melemah 0,39 persen. Meski di pekan sebelumnya, laju IHSG sempat mampu mencetak kembali rekor tertingginya 5.418 namun indeks berbalik melemah. Sehingga penguatan di pekan ini hanya mampu mengantarkan ke level tertingginya di level 5.391 di bawah level tertinggi di pekan sebelumnya.

Baca : Sejak awal 2017, Investor Asing Jual Bersih Rp 334 Miliar

Pada awal perdagangan pekan ini, pelaku pasar kembali melakukan aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya. Namun tak lama setelah IHSG menyentuh level di 5.375 tenaga IHSG berkurang dan berbalik arah. Menurut Reza, imbas dari tipisnya pergerakan bursa saham Asia dan pelemahan lanjutan rupiah menekan laju IHSG. Pasca mengalami pelemahan, laju IHSG mampu kembali menguat meski tipis.

“Adanya aksi beli memanfaatkan pelemahan sebelumnya di mana turut didukung oleh terapresiasinya laju bursa saham Asia, memberikan kesempatan pada IHSG untuk berada di zona hijau,” ucap dia.

Baca : Pasar Optimis, IHSG Berakhir Menguat 13,15 Poin

Reza menambahkan, minimnya sentimen dalam negeri yang hanya bersifat umum membuat pelaku pasar cenderung menahan diri. Padahal laju sejumlah bursa saham Asia masih dapat melanjutkan penguatannya. Namun tampaknya sentimen positif tersebut kurang meyakinkan bagi IHSG untuk bergerak naik. “Ditambah lagi dengan berbalik naiknya rupiah juga belum seluruhnya direspons dengan kenaikan yang lebih besar,” tutur dia.

Meski demikian, pemberitaan Bank Indonesia yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 yang sebelumnya diperkirakan sebesar 5,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi di bawah level tersebut, tak menghalangi laju IHSG untuk kembali melanjutkan penguatannya.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

13 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

13 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya