Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
TEMPO.CO, Washington - Para pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengungkapkan keyakinan mereka soal prospek perekonomian dan berharap kenaikan suku bunga berikutnya akan segera diputuskan. Kesimpulan itu terungkap dalam risalah hasil pertemuan kebijakan moneter terbaru Fed, yang diumumkan pada Rabu 22 Februari 2017 waktu Washington atau Kamis dini hari WIB, 23 Februari 2017.
"Banyak peserta menyatakan pandangan bahwa mungkin tepat untuk menaikkan suku bunga secepatnya jika informasi yang masuk tentang pasar tenaga kerja dan inflasi sejalan dengan atau lebih kuat dari ekspektasi mereka saat ini," demikian diungkapkan dalam risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Fed yang digelar pada 31 Januari dan 1 Februari 2017.
Dalam pertemuan 31 Januari - 1 Februari 2017, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya (Fend Fund Rate). Pekan lalu, Gubernur The Fed, Janet Yellen mengatakan di hadapan Kongres bahwa The Fed akan mempertimbangkan apakah akan menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang. Pejabat-pejabat The Fed juga menekankan ketidakpastian kebijakan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.
"Sebagian besar peserta terus melihat ketidakpastian yang meningkat mengenai ukuran, komposisi, dan waktu kemungkinan perubahan kebijakan-kebijakan fiskal pemerintah dan lainnya," diungkapkan risalah tersebut.
Para pejabat The Fed terus melihat kemungkinan kebijakan fiskal ekspansif dapat meningkatkan risiko-risiko positif terhadap perkiraan ekonomi mereka, sementara beberapa mencatat bahwa beberapa potensi perubahan kebijakan pemerintah dapat menimbulkan risiko negatif.
The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 14 dan 15 Maret mendatang.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
2 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.