TEMPO.CO, Jakarta - Saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc, yang merupakan induk perusahaan PT Freeport Indonesia memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 21,47 miliar atau sekitar Rp 287 triliun. Saham berkode FCX yang diperdagangkan di bursa saham New York (NYSE) tersebut diperdagangkan di level US$ 14,91 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Februari 2017 lalu.
Saham perusahaan yang mengoperasikan tambang emas dan tembaga di Papua tersebut melemah US$ 0,16 atau 1,06 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Harga saham Freeport terus menurun menyusul sengketa dan mengancam akan menggugat ke arbitrase internasional melawan pemerintah Indonesia, jika dalam 120 hari perusahaan tidak mendapatkan izin ekspor yang mengacu pada kontrak karya (KK).
Perusahaan yang berkantor pusat di Arizona, AS, itu menolak status izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sebagaimana yang diminta pemerintah Indonesia karena ingin mempertahankan KK.
Baca : BUMN Diminta Kelola Freeport Usai Kontrak Habis
Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 21 Februari 2017, tercatat nilai kapitalisasi pasar saham Freeport jauh di bawah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), operator telekomunikasi milik pemerintah. Nilai kapitalisasi pasar saham Telkom per hari ini sebesar Rp 384,3 triliun. Harga saham TLKM pada Selasa sore sebesar Rp 3.860 per saham atau stagnan dibandingkan penutupan Senin, 20 Februari 2017.
Tidak berbeda, nilai kapitalisasi pasar saham Freeport juga di bawah bank swasta nasional PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank milik grup Djarum tersebut membukukan nilai kapitalisasi pasar saham sebesar Rp 381,5 triliun per 21 Februari 2017. Harga saham BBCA tercatat naik 50 poin atau menguat 0,16 persen menjadi Rp 15.475 per saham.
Dibandingkan saham PT Astra International Tbk (ASII), nilai kapitalisasi pasar saham Freeport juga lebih rendah. Tercatat saham ASII memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 320,8 triliun per 21 Februari 2017. Harga saham perusahaan konglomerasi bidang otomotif, infrastruktur, dan properti itu pada Selasa Sore ini menurun 25 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 7.925 per saham.
Baca : Hadapi Tekanan Freeport, Menteri Jonan Tawarkan 3 Opsi
Meski begitu, kapitalisasi pasar saham Freeport masih lebih tinggi dibandingkan dua perusahaan tambang milik pemerintah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA). Kapitalisasi pasar saham ANTM per 21 Februari 2017 tercatat sebesar Rp 18,98 triliun dan harga saham Rp 790 pada perdagangan Selasa Sore. Sedangkan harga saham PTBA diperdagangkan di level Rp 11.250 per saham dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 23,61 triliun per 21 Februari 2017.
Antam dan PTBA adalah dua badan usaha milik negara bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang sebelumnya ditugasi pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk mengakuisisi saham Freeport. Jika Freeport setuju dengan perubahan status izin dari KK menjadi IUPK, maka tahun ini perseroan harus melepas 51 persen sahamnya kepada pemerintah Indonesia.
Baca : Freeport Beri Waktu 120 Hari pada Pemerintah Jokowi
Opsi akuisisi saham Freeport oleh BUMN adalah salah satu dari tiga opsi yang direncanakan pemerintah, selain oleh badan usaha milik daerah serta penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia.
Presiden Direktur Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, sebelumnya menyatakan secara akumulasi perusahaan telah menyetorkan pajak, dividen, dan royalti kepada pemerintah Indonesia sejak 1991 hingga saat ini senilai US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 215 triliun.
Meski begitu nilai manfaat yang diberikan perusahaan kepada pemerintah Indonesia selama 25 tahun itu hanya sedikit di atas nilai penerimaan bea dan cukai dalam 1 tahun di 2016 yang sebesar Rp 178,7 triliun, atau nilai remitansi tenaga kerja Indonesia pada 2015 yang sebesar 119 triliun.
Baca : Freeport Ancam Kurangi Karyawan, Ini Sikap Menteri Jonan
Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan kisruh antara Freeport dengan pemerintah Indonesia telah mengakibatkan harga saham FCX mengalami tren penurunan perdagangan di Bursa Saham New York sejak awal 2017.
ABDUL MALIK | VINDRY FLORENTIN