Sri Mulyani Janji Tambah Anggaran Kemendag, Asal...  

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 08:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri saat membuka Investor Gathering 2017 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Jakarta, 7 Februari 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Perdagangan menurunkan laju inflasi. Sri Mulyani menjanjikan anggaran yang lebih besar jika Kementerian Perdagangan berhasil.

Sri Mulyani mengatakan Kementerian Perdagangan berperan penting dalam menjaga harga dan kebutuhan bahan pokok. "Volatile food menjadi salah satu faktor penentuan inflasi," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.

Baca: Inflasi 2016 Terendah Sejak 2010 | perbankan_keuangan | tempo.co

Menurut dia, penurunan inflasi akan secara otomatis menurunkan suku bunga. Kondisi tersebut menguntungkan pemerintah karena beban utang bisa berkurang. Salah satunya karena bunga surat utang yang harus dibayar pemerintah menurun.

"Jika biaya utang kita turun, mungkin anggaran di Kementerian Perdagangan bisa naik," kata Sri Mulyani. Ia mengatakan sengaja menjanjikan hal itu agar Kementerian Perdagangan lebih semangat mencari cara menurunkan inflasi.

Baca: Menurut BI, Ini Penyebab Inflasi Tahunan 2016 Rendah

Sri Mulyani mengatakan tingkat inflasi Indonesia masih terjaga. Inflasi tercatat sebesar 3,02 persen atau terendah selama 10 tahun terakhir. Namun ia menilai pemerintah tetap perlu hati-hati karena rendahnya inflasi bukan berarti ekonomi dalam kondisi baik.

Menurut dia, tingkat inflasi global saat ini memang cenderung rendah. Banyak negara yang menerapkan suku bunga rendah, bahkan minus untuk menggerakkan ekonomi.

"Kecuali di Zimbabwe dan Venezuela yang inflasinya bisa puluhan, bahkan ratusan persen‎," kata Sri Mulyani. Tingginya inflasi di negara tersebut salah satunya disebabkan produksi uang yang berlebihan. Akibatnya, harga barang bisa berubah drastis dari pagi hingga malam. Sri mengatakan inflasi di sana bisa mencapai 100 persen per jam.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya