Garuda Potong Komisi Agen Travel Mulai 15 April

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 19:19 WIB

Pengunjung memadati pameran Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 29 April 2016. Pameran ini diikuti oleh 48 travel agent, 12 hotel dan resort, 4 national tourism organization, dan 23 theme park. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda pemotongan komisi travel agent dari tanggal semula 1 Maret 2017 menjadi 15 April 2017. Namun, hal ini belum membuat lega asosiasi pelaku usaha biro perjalanan pariwisata (Asita).

Baca : Wamenkeu: Orang Kaya Indonesia Ternyata Buanyak

Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan penundaan tersebut diputuskan setelah Asita Indonesia mengadakan pertemuan dengan Direksi GIAA. Dia mengatakan seharusnya maskapai plat merah tersebut dapat membatalkan kebijakan pemotongan komisi 2 persen itu.

Baca : Honda & Yamaha Terbukti Kartel,YLKI: Harga Matik Harus Turun

"Meski diundur, pemotongan komisi tersebut tetap kebijakan yang tidak pro dengan pengusaha agen tiket travel. Asita masih akan melakukan upaya lagi," katanya, Rabu 22 Februari 2017.

Dede Firmansyah menjelaskan ada dua poin hasil dari rapat terbaru Garuda dengan DPP Asita. Pertama penurunan komisi yang semestinya diberlakukan 1 Maret diundur jadi tanggal 15 April. Kedua skema insentif akan diubah dan akan dibahas lagi untukk lebih menguntungkan agen.

Sebelumnya, Asita menolak kebijakan tersebut dan telah menyurati Direktur Utana Garuda Indonesia, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Komisi X DPR RI melalui surat nomor 0466 yang ditandatangani oleh Ketua Umum ASITA Aswani Bahar tertanggal 30 Januari 2017.
Dalam Surat tersebut disampaikan penolakan atas kebijakan 'sapi perah' dengan pemotongan komisi dan insentif travel agent. Asita meminta agar kebijakan yang mulai dilaksanakan 1 Maret nanti dibatalkan.

Dede menyampaikan pihaknya akan terus mendesak supaya kebijakan dari Garuda Indonesia tersebut bisa dibatalkan. Dia meminta maskapai berplat merah tersebut bisa mencabut keputusan itu.

General Maneger Garuda Indonesia Branch Pekanbaru, Refki Riantori, membenarkan bahwa kebijakan ini sempat mendapat penolakan dari beberapa pengusaha agen perjalanan. Namun demikian, ia menjelaskan tujuan dari kebijakan ini untuk mendorong pertumbuhan pengusaha secara bersama.

"Jadi meskipun dipangkas, kami tetap memberikan insentif untuk penjualan yang sesuai target. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan mitra kita dari travel agent," kata Refki.

Refki menjelaskan kebijakan ini telah dirumuskan oleh jajaran direksi. Sehinga ia yakin bahwa kebijakan pemotongan komisi dan pemberian insentif ini bisa mendorong pertumbuhan usaha.

BISNIS.COM

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

5 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

7 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

7 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

8 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

10 Maskapai Penerbangan dengan Tiket Termahal di Dunia

17 hari lalu

10 Maskapai Penerbangan dengan Tiket Termahal di Dunia

Ini dia deretan maskapai penerbangan dengan tiket termahal di dunia, ada yang mencapai Rp671 juta untuk sekali perjalanan.

Baca Selengkapnya

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

20 hari lalu

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

Arus balik Lebaran 2024, tiket pesawat sudah mulai habis terjual. Simak artikel ini mengetahui tiket pesawat menuju Jakarta yang masih tersisa.

Baca Selengkapnya