Jokowi Beri Tips NTB Jadi Produsen Utama Beras

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 21:25 WIB

Ilustrasi panen/sawah. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo ingin Nusa Tenggara Barat menjadi daerah utama penghasil beras di Indonesia.

Menurut dia, sumbangan sektor pertanian dalam menggerakkan perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) harus terus ditingkatkan. Dari sisi sektoral, sebanyak 24 persen perekonomian NTB disokong pertanian, 15 persen dari pertambangan, dan 13 persen dari sektor perdagangan dan eceran.

"Sehingga NTB bisa menjadi salah satu daerah penghasil utama beras di Indonesia," kata presiden saat menyampaikan sambutan dalam rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Selasa, 21 Februari 2017.

Untuk itu, Presiden Jokowi memerintahkan pembangunan infrastruktur pertanian di NTB, seperti bendungan, waduk, dan saluran irigasi terus dilanjutkan dan diprioritaskan. Tidak terkecuali penyiapan sarana dan prasarana pertanian.

Simak pula:
Jonan Sebut Freeport Hanya Sebesar Sapi, Ini Alasannya
Singkawang Groundbreaking Landas Pacu Pesawat Tahun Ini
Lewat Cuitannya, Said Didu Beberkan Simalakama Freeport


Rapat terbatas pada hari ini beragendakan pembahasan soal pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di NTB. Rapat terbatas dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri LHK Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi.

Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja perekonomian NTB yang bertumbuh sangat pesat dalam tiga tahun terakhir dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada 2015 pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 9,2 persen dan 2016 sebesar 5,8 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden meminta momentum pertumbuhan yang tinggi tersebut dijaga dan harus ditingkatkan lagi. "Harus juga terus diperhatikan aspek pemerataan ekonomi, khususnya dalam meningkatkan pendapatan warga maupun menurunkan angka kemiskinan di NTB," tutur Kepala Negara.

Pendapatan per kapita masyarakat NTB saat ini Rp 23,74 juta per tahun atau setengah dari rata-rata nasional. Jumlah penduduk miskin NTB pun menurun, meski masih di atas angka nasional.

BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

17 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

33 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

10 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya