50 Persen Sagu Produksi NSP untuk Pasar Ekspor

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 07:00 WIB

TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Produk pati atau sagu olahan PT National Sago Prima (NSP), sekitar 50 persen selama ini diperuntukkan pasar ekspor ke beberapa negara.

"Hingga per September 2016, volume penjualan Prima Starch sebagai merek dagang kami mencapai 4.350 ton dan sekitar 50 persen untuk pasar ekspor," kata General Manager PT NSP, Harry Susanto, saat dihubungi, di Jakarta, Seni, 20 Februari 2017.

PT NSP adalah salah satu perusahaan hutan tanaman industri (HTI) bukan kayu yang bergerak di bidang budidaya dan pengolahan sagu.

Penegasan itu sendiri terkait dengan prestasi PT NSP meraih Penilaian Program Peningkatan Kinerja Perusahaan (Proper) peringkat Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) beberapa waktu lalu.

Menurut Harry, produksi sebesar itu diperoleh dari lahan sagu perseroan yang berada di Kepulauan Meranti dengan luas sekitar 3.707,84 kilometer persegi dan terletak di pesisir timur Pulau Sumatera.

"Produksi penjualan hingga September 2016 itu jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya jauh lebih baik karena pada periode itu mencapai 2.768 ton, " katanya.

Ia mengaku, untuk data kinerja penjualan hingga triwulan keempat tahun lalu, belum bisa disampaikan karena masih dalam proses audit.

Menyinggung target perseroan tahun ini, Harry menegaskan tak ada rencana ekspansi di lahan tertanam karena manajemen telah mengalokasikan dan menambah 40 persen dari lahan total konsesi sebagai area konservasi.

Oleh karena itu, lanjut Harry, fokus perseroan pada 2017 adalah meningkatkan produksi Prima Starch di lahan HTI Kepulauan Riau dan meningkatkan kegiatan operasional di Papua lebih intensif.

Terkait dengan perolehan penghargaan Proper, Harry Susanto mengungkapkan sudah sewajarnya jika perusahaan taat pada peraturan terkait pengelolaan lingkungan.

ANTARA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya