BI Prediksi Kredit Bermasalah pada 2017 3,1 Persen  

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 09:23 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada akhir 2016 menunjukkan perbaikan. Per Desember lalu, NPL gross hanya sebesar 2,9 persen. Bahkan NPL nett berada di level 1,2 persen.

"Di setiap akhir tahun, kadang perbaikan terjadi, tapi belum tentu mencerminkan kondisi rata-rata sepanjang tahun," ujar Agus saat ditemui seusai rapat Dewan Gubernur BI, Jakarta, Kamis malam, 16 Februari 2017.

Baca Juga: BI Waspadai Kenaikan Fed Rate Maret

Untuk tahun ini, menurut Agus, NPL gross akan berada di kisaran 3,1 persen. Sementara itu, dia memprediksi NPL nett hanya berada di level 1,5 persen. "Kalau gross mencapai 5 persen, tentu akan menjadi perhatian dan kekhawatiran. Tapi kita selalu bisa menjaga NPL nett di bawah 1,5 persen," ucapnya.

Sebelumnya, Agus menuturkan kondisi sistem keuangan tetap stabil. Hal itu didukung ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan. Pada Desember 2016, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 22,7 persen.

Selain itu, menurut Agus, rasio likuiditas berada di level 20,9 persen. Adapun rasio NPL gross tercatat sebesar 2,9 persen dan NPL nett 1,2 persen. Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga pada 2016 mencapai 9,6 persen.

Simak: Mau Kredit Mobil? BCA Tawarkan Bunga 3,6 Persen

Pertumbuhan kredit sepanjang 2016 hanya mencapai 7,9 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding pada 2015 yang mencapai 10,5 persen karena masih rendahnya permintaan kredit akibat konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

53 menit lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

15 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya