CEO Garuda dan Rolls-Royce Akan Bertemu Pekan Depan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Februari 2017 14:20 WIB

Dirut Garuda Indonesia M Arif Wibobo (kiri) keluar dari pesawat dalam penerbangan perdana maskapai Garuda Indonesia Jakarta - Mumbai di Bandara Internasional Mumbai - Chhatrapati Shivaji International Airport (CSIA), Senin (12/12) malam. Garuda Indonesia secara resmi melayani penerbangan Jakarta - Mumbai (via Bangkok) dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800 NG yang berkapasitas 156 tempat duduk (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai milik pemerintah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), belum menentukan kelanjutan kerja sama dengan perusahaan produsen mesin pesawat dan mobil mewah Rolls-Royce Plc. Direktur Utama kedua perusahaan baru dijadwalkan bertemu pekan depan guna membahas kelanjutan kerja sama kedua perusahaan setelah sempat dihantam isu kasus suap yang mengemuka sejak Januari 2017.

Direktur Utama Garuda Arief Wibowo enggan menjelaskan secara rinci agenda dalam pertemuan pekan depan itu. Ia hanya mengatakan isu yang akan dibahas menyangkut strategi bisnis Garuda ke depan. "Ada macam-macam. Ada kelanjutan, ada kasus yang terakhir. Kami melakukan pembicaraan yang baik," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 13 Februari 2017.

Baca: Suap Mesin Garuda, Kenapa Rolls-Royce Tak Terjerat?

Hubungan bisnis Rolls-Royce dan Garuda Indonesia tercoreng setelah lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), pada Januari lalu mengeluarkan laporan mengenai dugaan suap Rolls-Royce kepada beberapa perusahaan di berbagai negara.

Di Indonesia, Rolls-Royce diduga menyuap mantan Dirut Garuda, Emirsyah Satar, agar membeli mesin pesawat di perusahaannya. Emirsyah diduga menerima uang sebesar 1,2 juta euro dan US$ 180 ribu atau sekitar Rp 20 miliar serta barang senilai US$ 2 juta.

Seperti dilansir Financial Times, Kamis, 19 Januari 2017, Pengadilan Tinggi London mengungkap sejumlah daftar korupsi yang dilakukan Rolls-Royce yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun. Satu per satu daftar dugaan korupsi dan suap itu diakui Rolls-Royce.

Pengakuan itu di antaranya termasuk penggunaan rekening palsu untuk menyembunyikan penggunaan jasa ilegal distributor lokal, mencoba menggagalkan penyelidikan korupsi, hingga membayar puluhan juta pound sterling sebagai uang suap untuk memenangi kontrak pengadaan mesin dan penawaran lain di Indonesia, Thailand, Cina, dan Rusia.

Baca: Ini Daftar Panjang Kasus Suap Rolls-Royce

Secara total, Rolls-Royce diperkirakan telah menuai keuntungan kotor lebih dari 250 juta pound sterling atau Rp 4,11 triliun dari daftar korupsi yang dilakukan. Sebagai bagian dari kesepakatan untuk menangguhkan penuntutan, Rolls-Royce akan membayar denda sejumlah 671 juta pound sterling atau Rp 11 triliun kepada pihak berwenang di Inggris, Amerika Serikat, dan Brasil.

Dugaan korupsi yang dilakukan Rolls-Royce sudah tercium sejak 1989 sampai 2013. Dimulai dari 1987 ketika pesanan terhadap perusahaan itu hanya Rp 46,08 triliun, kemudian meningkat menjadi hingga Rp 1.250 triliun pada tahun lalu. Keberhasilan perusahaan itu rupanya diwarnai dengan penyuapan kepada pejabat lokal dan eksekutif maskapai penerbangan di beberapa negara.

Baca: Rolls-Royce Cars Tak Mau Dikaitkan Kasus Suap Garuda

Secara keseluruhan, Rolls-Royce mengakui tujuh kasus korupsi dan lima kasus penyuapan sebagai bagian dari kesepakatan dengan otoritas Inggris untuk menangguhkan penuntutan. Salah satu contohnya ketika Rolls-Royce memasok mesin jet Trent 700 untuk Garuda Indonesia senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun pada 1991. Kesepakatan itu merupakan sejarah bagi Rolls-Royce, karena perusahaan bisa membawa keberadaan mesin turbin barunya di pasar Asia-Pasifik yang bertumbuh.

Garuda sebelumnya akan memilih mesin pesawat produksi perusahaan Amerika Serikat, Pratt & Whitney, yang merupakan pesaing Rolls-Royce. Namun rencana itu akhirnya ditolak pemerintah karena lebih memilih mesin produksi Rolls-Royce. Kasus suap di Indonesia ada dalam daftar pertama yang disangkakan SFO. Lembaga ini pun telah mengungkap bukti-bukti korupsi Rolls-Royce pada 1989-1998.

VINDRY FLORENTIN | ABDUL MALIK

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

5 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Sandra Dewi Tiba di Kejaksaan Agung untuk Diperiksa sebagai Saksi

25 hari lalu

Sandra Dewi Tiba di Kejaksaan Agung untuk Diperiksa sebagai Saksi

Sandra Dewi mendatangi gedung Kejaksaan Agung pada Kamis, 14 April 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Rolls-Royce, Ini Aset Lain Milik Harvey Moeis yang Disita Kejagung

26 hari lalu

Selain Rolls-Royce, Ini Aset Lain Milik Harvey Moeis yang Disita Kejagung

Kejagung telah menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi sejak Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kado Rolls-Royce Harvey Moeis untuk Sandra Dewi Disita Kejagung, Harganya Capai Rp25 Miliar

27 hari lalu

Kado Rolls-Royce Harvey Moeis untuk Sandra Dewi Disita Kejagung, Harganya Capai Rp25 Miliar

Perkiraan harga Rolls-Royce Ghost Extended Wheelbase milik Harvey Moeis yang disita Kejagung

Baca Selengkapnya

Geledah Apartemen Harvey Moeis di Pakubuwono, Kejaksaan Sita Mobil Rolls Royce dan Mini Cooper

27 hari lalu

Geledah Apartemen Harvey Moeis di Pakubuwono, Kejaksaan Sita Mobil Rolls Royce dan Mini Cooper

Tim penyidik Kejaksaan Agung menyita dua mobil mewah saat menggeledah apartemen Harvey Moeis di The Pakubuwono House.

Baca Selengkapnya

Kejagung Angkut Mobil Rolls Royce dari The Pakubuwono House, Diduga Terkait dengan Penggeledahan Rumah Harvey Moeis

27 hari lalu

Kejagung Angkut Mobil Rolls Royce dari The Pakubuwono House, Diduga Terkait dengan Penggeledahan Rumah Harvey Moeis

Kejagung mengangkut satu unit mobil Rolls Royce dari kediaman tersangka kasus korupsi timah Harvey Moeis di apartemen The Pakubuwono House.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Mewah Harvey Moeis, Kerap Belikan Barang Mewah Termasuk Jet Pribadi untuk Keluarganya

30 hari lalu

Gaya Hidup Mewah Harvey Moeis, Kerap Belikan Barang Mewah Termasuk Jet Pribadi untuk Keluarganya

Tersangka dugaan korupsi di PT Timah, Harvey Moeis kerap manjakan keluarganya dengan barang-barang mewah dari Rolls Royce hingga jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

56 hari lalu

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya