Dirut Pelni Elfien Guntoro: Pariwisata Bisnis Masa Depan

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Februari 2017 08:08 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang kapal yang terus menurun memaksa manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni untuk bermanuver. Perusahaan pelayaran pelat merah ini mulai mengandalkan lini bisnis lain, seperti angkutan wisata dan logistik.

Direktur Utama Pelni Elfien Guntoro menyatakan saat ini sudah bukan zamannya lagi bagi Pelni untuk mengandalkan bisnis jasa angkutan penumpang, yang tahun lalu turun 7 persen dibanding pada 2015. “Habis sih enggak, tapi pelan-pelan pendapatan dari penumpang menurun,” kata Elfien kepada wartawan Tempo, Khairul Anam, di kantornya, akhir Januari lalu.

Elfien pun memaparkan sederet rencana bisnis Pelni hingga masalah keterbatasan Angkutan Laut yang menyebabkan banyaknya kapal beroperasi di bawah standar keselamatan. Berikut ini petikan wawancaranya.

Seperti apa upaya Pelni memenuhi kebutuhan jasa pelayaran nasional, terutama pelayaran perintis di kawasan terpencil?
Rute pelayaran perintis di Indonesia ada 96, Pelni mengoperasikan 46 di antaranya dengan armada kapal negara. Namun itu belum cukup. Bayangkan, dari 1.240 pelabuhan laut, hanya ada 33 pelabuhan utama. Sisanya pelabuhan pengumpul kecil-kecil, dan itu harus terhubung.

Apakah pelayaran di rute perintis itu menguntungkan?
Tidak akan bisa komersial. Misalnya ke Tahuna, cuma ada lima atau tujuh orang yang naik, bisa untung enggak? Apalagi setiap rute baru ada kapal dua minggu sekali. Indonesia ini terlalu gede.

Lalu bagaimana rencana bisnis Pelni, yang harus mengoperasikan pelayaran perintis dan kini menghadapi tren penurunan penumpang?
Kami mencoba mengubah pola pikir bahwa naik kapal bukan sekadar transportasi, tapi juga sebagai lifedata-style business. Wisata di atas kapal, rapat di atas kapal, pelatihan di atas kapal, itu nilai tambahnya besar. Karena itu, kami mencoba masuk ke bisnis pariwisata. Walaupun sekarang masih kecil, pariwisata adalah bisnis masa depan kami. Kalau kami tidak masuk, siapa lagi pemain lokal untuk wisata bahari di sini? Indonesia dua pertiga wilayahnya lautan dan punya banyak tempat wisata. Jangan sampai bisnis kapal pesiar dikuasai pemain asing. Selain wisata, kami mengoptimalkan pelayaran barang dengan jalan tol laut. Kami kembali seperti dulu, besar dengan layanan angkutan barang. Dulu Pelni pernah punya 50 kapal barang, tapi oleh pemerintah lebih banyak ditugaskan mengangkut penumpang.

Berapa besar paket wisata yang sudah dilayani Pelni?
Kami baru memanfaatkan kapal yang sedang istirahat di pelabuhan. Contohnya pada malam tahun baru 2017. Ada satu kapal istirahat di Tanjung Priok selama dua hari, kami pakai buat wisata ke Pulau Edam, Kepulauan Seribu. Saat itu kami hanya buka untuk 100 orang, ternyata peminatnya 326 orang. Banyak yang enggak kebagian marah-marah. Besoknya, kapal itu langsung berangkat lagi untuk membawa penumpang reguler.

Dengan jadwal yang padat, apakah armada Pelni mampu melayani pelayaran wisata?
Satu kapal kami menempuh 24 kali perjalanan (voyage) dalam satu rute per tahun. Sedangkan kami meneken kontrak dengan pemerintah untuk 23 voyage. Sisa satu voyage kami pakai untuk paket wisata ke Wakatobi, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan lain-lain. Ibaratnya, kami baru latihan. Sekarang ada 12 pegawai kami ikutkan pelatihan naik kapal pesiar ke Singapura.

Pelni belum punya dana untuk membeli kapal pesiar sendiri?
Tahun ini kami bekerja sama dengan perusahaan pelat merah lain untuk membeli kapal pesiar. Kami menjadi operatornya. Misalnya dengan Patra Jasa (anak usaha Pertamina) dan Garuda Inna (anak usaha Garuda Indonesia). Kami yang mengoperasikan kapalnya, Garuda Inna mengoperasikan hotel terapung, Patra Jasa yang membeli kapal.

Dengan strategi baru ini, apakah komposisi pendapatan Pelni bakal berubah?
Saat ini 70 persen dari pendapatan Pelni disumbang oleh bisnis pelayaran penumpang. Namun, pelan-pelan, pendapatan dari penumpang pasti akan menurun. Sebaliknya, pendapatan dari angkutan barang terus naik. Tahun lalu saja, pendapatan dari jasa angkut penumpang turun 7 persen, barang naik 8 persen. Pada 2013, kami masih rugi Rp 634 miliar; tahun 2014 mulai untung Rp 11,2 miliar; dan tahun lalu sudah untung Rp 195 miliar (prognosis). (Selengkapnya baca Koran Tempo, edisi Senin 13 Februari 2017).

Berita terkait

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

26 hari lalu

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

33 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

35 hari lalu

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

Imbas dari terbakarnya corong pembuangan kapal pesiar Carnival Freedom dua pelayaran berikutnya dibatalkan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

46 hari lalu

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

Kemenhubmenyediakan 47.194 tiket untuk mudik gratis menggunakan kapal laut. Penumpang diminta menghubungi operator kapal.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

20 Februari 2024

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut maksimal 2,5 meter di perairan Indonesia Tengah. Patut jadi perhatian pelaut.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

15 Februari 2024

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

Peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, ditujukan BMKG untuk masyarakat pesisir dan pelaut.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

14 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

10 Februari 2024

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

4 Februari 2024

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

BMKG memperkirakan gelombang laut meninggi di sejumlah daerah sejak hari ini hingga 5 Februari 2024 besok. Peringatan dini untuk pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

27 Januari 2024

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

Kapal pesiar Icon of The Seas Royal Caribbean mulai berlayar pada Sabtu, 27 Januari 2024

Baca Selengkapnya