Penataan Kawasan Kumuh Sedot Biaya US$ 762 Juta  

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 12:47 WIB

Sejumlah anak mandi di pemukiman padat dikawasan Manggarai, Jakarta, (10/9). Pada tahun 2011, tercatat masih ada 5.560 titik lokasi kumuh perkotaan di seluruh Indonesia. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, MALANG - Pemerintah menyiapkan dana US$ 762 juta untuk “menyulap” kawasan kumuh menjadi kawasan yang tertata baik di seluruh 333 kota dan kabupaten di Indonesia.

Baca: Kisah Kemunculan Kota Baru Maja Muncul

Kepala Project Management Unit (PMU) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Didiet Arief Akhdiat mengatakan pendanaan sebesar itu dibiayai Bank Dunia, Islamic Development Bank (IDB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dalam bentuk pinjaman lunak.

Baca: Ini Kriteria Tanah yang Dibidik Pajak Progresif

“Dana sebesar itu diperuntukkan sampai 2019, sesuai dengan target 100:0:100, yakni air bersih 100 persen, kawasan kumuh 0 persen, dan sanitasi 100 persen,” ujar Didiet di Malang, Kamis, 9 Februari 2017.

Menurut dia, pada 2014 proporsi kawasan kumuh mencapai 10 persen, tapi sampai akhir tahun lalu sudah turun menjadi 8 persen. Hingga akhir 2019, diperkirakan penurunan kampung kumuh bisa berkurang lagi menjadi sekitar 4-5 persen saja.

Dari 517 kota/kabupaten se-Indonesia, kata Didiet, ada 333 kota/kabupaten yang masih terdapat kawasan kumuh. Kota/kabupaten yang ada kawasan kumuh sudah ada penetapannya.

“Karena itulah, nantinya pemerintah mengucurkan dana untuk tiap kelurahan/desa yang kawasannya sudah ditetapkan menjadi kawasan kumuh sehingga perlu rehabilitasi. Setiap desa/kelurahan akan mendapatkan kucuran Rp 500 juta.”

Problem dalam pengentasan kawasan kumuh, terutama pada aspek pembiayaan dan pembebasan tanah. Kawasan yang direhabilitasi yang penting menjadi tertata dan tiap rumah dianggap sudah memenuhi syarat kesehatan.

Program Kotaku, menurut Didiet, tidak bisa hanya melibatkan pemerintah pusat, tapi juga stakeholder. Seperti masalah air bersih atau minum, menjadi tugas PDAM untuk pemenuhannya. Begitu juga dengan sanitasi dan penataan serta rehabilitasi kawasan kumuh, Dinas Pekerjaan dan Perumahan Rakyat menjadi ujung tombaknya.

Wali Kota Malang Mochamad Anton menegaskan, pihaknya akan mendukung program Kotaku menuju target 100:0:100. Namun permasalahan yang menyangkut legalitas harus dibereskan terlebih dulu.

Di Kota Malang, ada 29 titik dinyatakan sebagai kawasan kumuh. Sebagai contoh, kawasan yang berada di bantaran sungai. Begitu juga kawasan yang berada di pinggir rel dan stasiun kereta api.

“Hal ini harus ada klarifikasi dari institusi yang menangani sehingga saat program dikerjakan tidak ada hubungan dengan aspek legalnya. Kami sebenarnya sudah membuat terobosan untuk membenahi kawasan di DAS Brantas dengan melibatkan swasta,” ujarnya.

Terobosan lain mengusung konsep kampung tematik. Dengan model pengembangan kampung seperti itu, dengan sendirinya akan dapat menata kawasan menjadi tidak kumuh. “Kami siap mendukung dari sisi pembiayaan sebagai penyertaan pendanaan dari pemerintah pusat,” katanya.

BISNIS.COM


Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

19 Mei 2022

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

Sistem pembayaran jalan tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) yang menggantikan e-toll bakal diuji-cobakan pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya