TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mahasiswa bisa ikut membantu pemerintah dalam melakukan penyisiran terhadap masyarakat miskin di desa tempat mereka melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN).
"Dengan demikian, tidak ada masyarakat miskin yang tercecer yang tidak memperoleh bantuan sosial sebagaimana amanat Nawacita," kata Khofifah di Ambon, Maluku, Kamis, 9 Februari 2017, sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Khofifah menambahkan desa menjadi sasaran utama karena angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi daripada di kota. Aksesibilitas terhadap layanan publik pun sangat minim.
"Persentase penduduk miskin di desa mencapai 13,96 persen, sementara di kota hanya 7,73 persen," katanya.
Khofifah mengemukakan hal itu saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Model Desa Sejahtera Mandiri yang melibatkan 16 perguruan tinggi melalui KKN di Kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM).
Ia berharap KKN di satu titik desa bisa dilaksanakan secara terus menerus, minimal dua sampai tiga tahun, hingga desa tersebut menjadi desa mandiri dan berdaya.
Penyisiran secara terus menerus ini, kata dia, akan semakin mempercepat penanganan kemiskinan di daerah tersebut.
"Kalau ada yang rumahnya tidak layak huni kami ada program Rutilahu, atau jika ada lansia miskin dan penyandang disabilitas Kemensos juga punya bantuan untuk mereka," ujarnya.
Oleh karena itu, Khofifah berharap langkah kerja sama yang dilakukan oleh UKIM bisa diikuti oleh perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Pada bagian lain Khofifah menyoroti kondisi desa saat ini yang berbeda dengan masa lalu. Kearifan lokal yang dulu begitu dijunjung tinggi, saat ini mulai hilang dan tercerabut dari lokalitasnya sendiri.
Nilai-nilai toleransi, setia kawan, solidaritas, gotong royong, tenggang rasa, dan saling menghormati semakin terkikis. Masyarakat semakin intoleran individualistis, acuh, dan saling curiga.
Padahal, kata dia, kearifan lokal menjadi modal utama pembangunan di tengah kemajemukan Indonesia. "Jadi, meskipun berbeda suku, agama, dan ras pemikirannya tetap satu membangun desa menjadi lebih permai dan sejahtera," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya
20 Februari 2024
Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah Merdeka 2024 yang berlangsung mulai 12 Februari hingga 31 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi
13 Februari 2024
Politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial
6 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT
6 Februari 2024
UKT mahal yang memberatkan mahasiswa disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat Capres. Ini penjelasan uang kuliah tunggal.
Baca SelengkapnyaGanjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju
23 Desember 2023
Ganjar mengatakan perlu ada dukungan, kerja sama, dan karakter yang kuat dari rakyat untuk mewujudkan Indonesia unggul.
Baca SelengkapnyaGanjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
3 Desember 2023
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ
24 November 2023
Ganjar dan Mahfud Md. membahas sejumlah isu dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaRekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru
18 November 2023
Drama korea bertema anak tertukar kerap menyajikan cerita menarik dan tak pernah basi.
Baca SelengkapnyaDepok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah
25 Juli 2023
DKR berharap Wali Kota Depok dapat memberikan jalan keluar agar anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah.
Baca SelengkapnyaTingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi
17 Juli 2023
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengumumkan tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen atau sebanyak 25,9 juta orang.
Baca Selengkapnya