Kisah Kemunculan Kota Baru Maja Muncul

Reporter

Kamis, 9 Februari 2017 14:43 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Manajer Pemasaran PT Bukit Nusa Indah Perkasa Cornelius Widjaja, mengembangkan lahan seluas 200 hektare di kawasan Kota Baru Maja bagi PT Bukit Nusa Indah Perkasa ini seperti menepati janji lama pada kawan lama. Menurutnya, ada sejarah unik kenapa kawasan bernama Permata Mutiara Maja itu dibangun.

Cornelius pun bercerita, pada 1994, pendiri perusahaan tersebut yang tak lain adalah ayahnya sendiri, yakni Chandra Widjaja tengah fokus mengembangkan kawasan elite Bogor Raya yang terdiri perumahan, perhotelan, serta sejumlah fasilitas hiburan dan olahraga kelas Internasional.

Akan tetapi, saat itu sang ayah mendapat teguran dari Menteri Negara Perumahan Rakyat Akbar Tanjung. Pak Menteri, kata Cornelius, meminta agar ayahnya tidak hanya fokus mengakomodasi kebutuhan properti kelas atas.

Baca: Jabatan Apa yang Paling Diincar di Seleksi Komisioner OJK?


Beberapa waktu kemudian, ayahnya diajak Akbar Tanjung menuju Maja, Provinsi Banten (ketika itu masuk wilayah Provinsi Jawa Barat) menggunakan kereta api diesel. “Sampai di sana, Pak Menteri langsung bilang ke Bapak, kamu bangun yang ini ya, 200 hektare,” tutur Cornelius yang ketika itu ikut dalam rombongan, kepada bisnis.com, akhir pekan lalu.

Sayangnya, lanjut Cornelius, krisis moneter pada 1998 cukup memukul para pelaku usaha tak terkecuali perusahaan milik keluarganya. Padahal, sejak dibangun pada 1995, sudah ada 50 unit yang terserap pasar dan dihuni hingga sekarang. Cornelius tak menampik, sejak saat itu, perusahaan masih mencari kembali waktu yang tepat untuk melanjutkan pengembangan perumahan Permata Mutiara Maja.

Simak: Pemerintah Hentikan Sementara Impor Daging Kerbau Asal India


Akhirnya, setelah resmi menggandeng salah satu agen konsultan dan pemasaran PT Ben Hokk Property pada Mei 2016, perusahaan kembali melakukan pemasaran dua klaster Kalimaya 1 yang merangkum 100 unit dan Kalimaya 2 yang merangkum 200 unit.

Presiden Direktur PT Ben Hokk Property Nurul Yaqin mengatakan, dalam memasarkan Permata Mutiara Maja tahun lalu, pihaknya ditantang untuk masuk pada kelas masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR dengan misi sosial utama yakni menghidupkan Kota Baru Maja.

“Kami sangat apresiasi peran pengembang besar yang terlebih dahulu memasarkan perumahan di sini, tetapi kami juga tetap melakukan sejumlah langkah strategis agar misi sosial terhadap kontribusi penurunan angka defi sit hunian tercapai,” ujarnya.

Langkah strategis tersebut di antaranya, menjemput konsumen melalui pemasaran langsung baik aktif dalam ajang pameran maupun langsung mendatangi kantor, pabrik, bahkan pasar-pasar. Hasilnya, dalam tiga bulan, klaster Kalimaya 1 dan 2 sebanyak 300 unit berhasil terserap pasar, sedangkan hasil penjualan hingga awal Februari 2017 sudah pada angka 700 unit dengan sisa unit yang tersedia sebanyak 320 hunian.

Tak hanya itu, kata Nurul, perusahaan juga sedang menunggu hasil kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah Lebak untuk pembelian satu klaster khusus bagi karyawannya. “Kalau berhasil, kami akan buat klaster khusus Kementerian Dalam Negeri yang dapat merangkum 300—400 unit rumah subsidi maupun komersial tergantung permintaan nantinya.”

Nurul menilai, strategi perusahaan ini tak hanya berhasil menjangkau masyarakat untuk kenal dan tinggal di Maja, tetapi juga mendorong pengembang lain mulai membangun. Hingga akhir tahun ini, ada sekitar lima pengembang baru yang akan mulai memasarkan produk mereka yang dibangun di Maja.

Sementara itu, hasil penelusuran Bisnis sejak penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah pusat serta pemerintah daerah terkait dan Direktur Utama Perum Perumnas, Presiden Direktur PT Mandiri Nusa Graha Perkasa, Direktur Utama PT Hanson International Tbk., dan Direktur PT Mitra Abadi Utama untuk pengembangan Maja pada Juni tahun lalu belum terlihat hasil yang signifikan.

Selain, PT Bukit Nusa Indah Perkasa, ada PT Hanson International Tbk. melalui anak usahanya PT Mandiri Megah Jaya bekerja sama dengan Ciputra Group yang aktif mengembangkan proyek di sana. Cornelius mengaku, pihaknya juga telah melakukan kesepakatan dengan Gubernur Banten Rano Karno untuk membangun 2.000 unit rumah bersubsidi bagi MBR.

Menurut dia, perusahaan masih akan memegang komitmen menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat menengah bawah sembari menunggu konsistensi pemerintah pada proyek Kota Baru Maja.

Sejauh ini, pemerintah cukup mengakomodasi kebutuhan pengembangan kawasan tersebut dengan dilakukannya peremajaan Stasiun Maja, pasar tradisional, dan rencana pembangunan Jalan Raya Pamulang–Maja sepanjang 40 kilometer. Belum lagi, pembangunan jalan tol Serpong—Balaraja yang dipastikan akan memudahkan akses menuju Kota Maja.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rido Matari Ichwan mengatakan, sejauh ini pemerintah masih merumuskan pembentukan organisasi pengelolaan Kota Baru Maja yang tepat. Maja saat ini menjadi tanggung jawab sejumlah pihak, di antaranya pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Banten, empat pemerintah kabupaten/ kota di dalamnya; pengembang, dan masyarakat umum.

“Ini sangat menarik bagi pemerintah. Untuk itu, kami mesti dapat mengakomodasi dengan merumuskan organisasi yang tepat di sana. Misalnya, perencanaan tata ruangnya. Biasanya cuma satu kabupaten satu RTRW di sana harus keempat nya dimasukkan,” katanya.

Rido menuturkan, rumusan organisasi pengelolaan tersebut diharapkan rampung pada semester pertama tahun ini sehingga pada paruh kedua sudah dapat dilaksanakan. Pasalnya, pembangunan perumahan dan infrastruktur saat ini sudah terus berjalan.

Komisaris PT Mandiri Megah Jaya Tanto Kurniawan menuturkan, dalam mengembangkan proyek dalam satu kawasan, ada tiga hal yang harus dipenuhi yakni, adanya permintaan, kesiapan pemerintah daerah, dan dukungan pemerintah pusat.

Tanto menilai, ketiga hal tersebut sudah berhasil dilakukan oleh Kota Baru Maja, terbukti dengan langkah pertama perusahaan yang dimulai sejak 2014 kini masih mendapat sambutan yang tinggi. “Kita tidak bisa berharap dengan rencana perusahaan-perusahaan lain, banyak pertimbangan yang mungkin masih mereka selesaikan. Namun, saya yakin Maja akan menjadi the next BSD ,” katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

28 Februari 2023

Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

Keutuhan warga IKN Nusantara bisa dipasok oleh 4 daerah potensial berikut ini

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya