Sri Mulyani Yakin Investasi Meningkat Tahun Ini  

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 08:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri saat membuka Investor Gathering 2017 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Jakarta, 7 Februari 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis investasi pada tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. “Dari sisi investasi mungkin masih di bawah 5 persen. Ini salah satu pekerjaan rumah kami untuk diperbaiki di 2017,” ujarnya, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca: Amnesti Pajak, Pernyataan Harta Capai Rp 4.355 Triliun

Menurut Sri Mulyani, ada beberapa faktor, salah satunya beberapa hasil rapat dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia, yang menyebutkan, dari sisi perbankan, ada proyeksi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi. Hal tersebut, kata dia, merupakan tanda sumber investasi.

“Kemudian, dari sisi capital market, selama percaya diri, serta makrofundamentalnya terjaga, dan relatif mampu terjaga momentumnya, kapitalisasi pasar masih memiliki momentum yang positif,” kata Sri Mulyani.

Baca: Sri Mulyani Harapkan Ekspor Tumbuh Positif pada 2017

Suntikan modal dalam bentuk penempatan modal negara di beberapa perusahaan negara diharapkan menunjukkan hasil pada tahun ini. Meski demikian, dari sisi eksternal, investasi mungkin juga akan terganggu oleh sentimen dari eksternal, seperti kenaikan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR). “Kami berharap dari penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri menjadi kontributor positif,” ujar Sri Mulyani.

Selama ini, kata dia, kondisi sudah cukup baik, meskipun dalam situasi ekonomi yang sebetulnya secara eksternal kurang baik. “Tapi appetite investor tetap rowbust.”

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94 persen. Dengan demikian, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun lalu sebesar 5,02 persen. Sri Mulyani memandang performa pada 2017 masih akan memberikan sinyal positif bagi kinerja ekonomi. Pemerintah, kata dia, akan berusaha bekerja keras dan memperbaiki berbagai macam isu yang bersifat fundamental.

Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Leo Putera Rinaldy, mengatakan kinerja ekonomi perlu mewaspadai ketidakpastian politik menjelang pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. “Terutama pemilihan di Jakarta. Dampaknya bisa mengganggu kepercayaan investor pada kuartal pertama dan kedua 2017,” ujarnya dalam hasil riset yang dipublikasikan kemarin.

Menurut dia, pemerintah perlu segera memenuhi dan merealisasi paket kebijakan untuk mendorong iklim investasi. Risiko lain terhadap laju ekonomi tahun ini adalah tentang harga komoditas yang bisa memberi dua dampak yang kontras, seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO).

DESTRIANITA | ABDUL MALIK


Berita terkait

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya