Perluas Pasar, Pemerintah Minta Turun Tarif Impor di Mesir

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 23:00 WIB

KAA, Bendera nasional Mesir. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meminta penurunan tarif impor untuk produk ‎Indonesia di Mesir guna memperluas akses pasar.


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berniat meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Negeri Firaun setelah mengadakan pertemuan bilateral di Kairo.‎ Kedua negara sepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral komisi bersama tingkat menteri yang terakhir terlaksana pada 2007.


"Kedua negara sepakat untuk mencari mekanisme bilateral yang dapat menurunkan tarif bagi produk Indonesia di Mesir," kata Retno dalam keterangan resmi, Senin (6 Februari 2017).


Menurutnya, tarif impor berbagai produk Tanah Air masih cukup tinggi. Padahal pangsa pasar di negara yang menjadi bagian dari Benua Afrika tersebut sangat potensial.


Dia menuturkan berbagai produk dan komoditas seperti minyak kelapa sawit‎, kopi, mie instan, dan ban kendaraan bermotor sudah kompetitif di Mesir. Terdapat 92 juta warga yang bisa menjadi target pangsa pasar produk lain untuk dikembangkan.


Advertising
Advertising

Menurutnya, Mesir bisa menjadi pintu penghubung Indonesia menembus pasar Afrika dan Timur Tengah. Terlebih, Mesir memiliki infrastruktur pelabuhan dan konektivitas yang bisa dimanfaatkan pengusaha dalam negeri untuk menjangkau pasar tersebut.


Retno juga melakukan pertemuan dengan pengusaha Indonesia yang ‎telah menanamkan modalnya di Mesir. Pihaknya ingin mendengar peluang dan tantangan yang dihadapi.


Dari hasil pertemuan tersebut dia berpendapat‎ pengusaha Mesir banyak yang berminat terhadap produk usaha kecil dan menengah Indonesia. Produk kerajinan tangan dan perawatan untuk industri spa memiliki permintaan yang besar.


"Minat ini akan kami dukung dengan pemberian fasilitas ekspor untuk produk pengusaha UKM," ujarnya.


Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada Januari--Oktober 2016 mencapai US$1,23 miliar dan nilai investasi sebesar US$50 juta. Ekspor utama berupa minyak kelapa sawit, produk ban, benang, kopi, hingga suku cadang otomotif.


BISNIS.COM

Berita terkait

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

10 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

10 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

14 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

20 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 hari lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya