Pemerintah Berembuk Cari Solusi Sampah Plastik di Laut  

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 14:53 WIB

Deputi I Kedaulatan Maritim, Kemenko Maritim Sumberdaya, Arif Havas Oegroseno. Dok.TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi I Menteri Koordinator Kemaritiman Arif Havas mengatakan masalah plastik di laut berdampak pada tiga hal penting di sektor kelautan. Ketiganya adalah soal kesehatan laut, perikanan berkelanjutan, dan lingkungan secara umum.

Baca:
Bakal Ada Pajak Kepemilikan Tanah untuk Tekan Spekulasi

"Kami sedang susun rencana aksi nasional soal ini dan diskusi sama World Bank untuk intervensi anggaran," ucap Havas saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 6 Februari 2017.

Menurut Havas, rencana aksi nasional ini akan dimulai tahun ini dan akan melibatkan sejumlah kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Rencananya, pemerintah daerah di 15 kota akan dilibatkan dalam mengatasi limbah plastik di laut.

Baca:
Agen Travel Tolak Kebijakan Komisi Maskapai Garuda Indonesia

Havas berujar, 15 kota itu antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Semarang, Medan, dan Batam. Havas menjelaskan, saat ini, tahapannya masih dilakukan studi di kota-kota tersebut. "Sedang kami rapatkan soal itu," tutur Havas.

Sedangkan kementerian dan lembaga yang akan terlibat antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Baca:
Penyebab Permintaan Emas Tahun Lalu Anjlok 15 Persen

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan dilibatkan dalam urusan penanganan sampah di laut. "Karena juga mempengaruhi pola pikir orang," ucap Havas.

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah waste to energy atau mengubah sampah menjadi energi. Jadi, ketika plastik di laut sudah diangkat, sampah jenis itu bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu hal yang berguna.

Lebih lanjut, Havas menuturkan akan ada kerja sama dengan negara lain yang memiliki masalah serupa, di antaranya Denmark, Australia, Belanda, dan Amerika Serikat. "Jadi kami bisa ada pertukaran informasi mengenai cara menghadapi ini."

Adapun Executive Director Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) Widi A. Pratikto mengatakan, selama ini, belum ada aksentuasi masalah plastik di laut. Jadi memang perlu pembahasan mendalam soal penanganan masalah ini.

Widi menjelaskan, minggu depan, pihaknya akan bertemu kembali dengan Menteri Koordinator Kemaritiman untuk membahas secara detail masalah ini. "Di Indonesia, banyak dibahas bersama Australia, akan di-follow up kembali minggu depan," ucapnya.

DIKO OKTARA




Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.

Baca Selengkapnya

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

28 September 2022

Dunia Melihat Indonesia sebagai Negara Super Power Mini, Apa Maksud Luhut

Luhut Binsar Panjaitan menceritakan beberapa pakar ekonomi di Amerika Serikat memuji kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya