Agen Travel Tolak Kebijakan Komisi Maskapai Garuda Indonesia

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 19:18 WIB

Pengunjung memadati stan agen wisata di Garuda Indonesia Travel Fair, Jakarta Convention Center, Jakarta, 7 Oktober 2016. Garuda Indonesia menggandeng BNI dalam penyelenggaraan Garuda Travel Fair 2016 fase 2. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, PEKANBARU - Asociation of The Indonesian Tours and Travel Agency (Asita) Riau menolak kebijakan maskapai Garuda Indonesia yang memangkas komisi penjualan tiket. Kebijakan tersebut mendapat pertentangan karena dinilai merugikan kepada pelaku usaha biro jasa tiket pesawat.

Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan pemotongan tersebut berupa pemotongan komisi penjualan tiket dari 7% menjadi 5%. Menurut dia, Asita tingkat nasional dan anggota di daerah juga sepakat menolak kebijakan maskapai plat merah tersebut.


Baca : Garuda Operasikan Hanggar Pesawat Terbesar di Dunia


“Asita sudah mengeluarkan sikap dan melayangkan surat berisi penolakan. Bahkan kita minta audiensi dengan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Dede Firmansyah di Pekanbaru, Ahad 5 Februari 2017.

Menurut dia, Asita juga telah menyurati Direktur Utama Garuda Indonesia, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Komisi X DPR RI melalui surat nomor 0466 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Asita Aswani Bahar tertanggal 30 Januari 2017.

Dalam surat tersebut disampaikan penolakan atas kebijakan 'sapi perah' dengan pemotongan komisi dan insentif agen travel. Asita meminta agar kebijakan yang mulai dilaksanakan 1 Maret 2017 itu dibatalkan.


Baca : Garuda Indonesia Denpasar Incar Pertumbuhan 10 Persen

Dede menyampaikan pihaknya akan terus mendesak supaya kebijakan dari Garuda Indonesia tersebut bisa dibatalkan. Dia meminta maskapai berplat merah tersebut bisa mencabut keputusan itu.

Menurutnya, seharusnya maskapai GIAA yang merupakan BUMN bersikap pro terhadap pelaku usaha.

“Kalau tidak ada perubahan, kita sangat kecewa. Saya katakan berarti Garuda tidak pro-dunia usaha khususnya Biro Perjalanan Wisata, padahal kita inikan mitra bisnis,” sebutnya.

Sementara itu, General Manager Garuda Indonesia Pekanbaru Refky Riantori, membenarkan bahwa kebijakan ini sempat mendapat penolakan dari beberapa pengusaha agen perjalanan. Namun demikian, dia menjelaskan tujuan dari kebijakan ini untuk mendorong pertumbuhan pengusaha secara bersama.

"Jadi meskipun dipangkas, kami tetap memberikan insentif untuk penjualan yang sesuai target. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan mitra kita dari travel agent," kata Refki.


Baca : Garuda Bersiap Menyalip Singapura


Advertising
Advertising

Refki menjelaskan kebijakan ini telah dirumuskan oleh jajaran direksi. Sehinga ia yakin bahwa kebijakan pemotongan komisi dan pemberian insentif ini bisa mendorong pertumbuhan usaha.

"Jadi pengusaha tidak hanya bergantung di komisi saja, tapi lebih kepada pencapaian target dan pengembanga usaha," ujar Refky.

Dengan adanya kebijakan ini Refky berharap tidak hanya salah satu pihak saja yang tumbuh, tetapi seluruhnya, mulai dari Garuda sendiri, travel agent dan mitra lainnya. "Karena Garuda selaku BUMN juga penya kewajiban mengasilkan keuntungan untuk masyarakat," ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

5 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

7 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

16 hari lalu

Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

17 hari lalu

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

17 hari lalu

KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

19 hari lalu

7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

20 hari lalu

Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.

Baca Selengkapnya