Penyebab Permintaan Emas Tahun Lalu Anjlok 15 Persen  

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 16:34 WIB

Karyawan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk menunjukkan emas batangan bermotif batik yang dipamerkan dalam Jakarta International Jewellery Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Mei 2016. Pameran perhiasan ini diikuti sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - World Gold Council (WGC) dalam laporan bertajuk Gold Demand Trends Full Year 2016, memaparkan penyerapan emas perhiasan pada tahun lalu turun 15 persen year on year (yoy) menjadi 2.041,6 ton dari sebelumnya 2.388,6 ton.

Hal ini terjadi karena penurunan permintaan perhiasan emas di dua negara konsumen utama, yakni India dan Cina. Penyerapan India turun 22 persen yoy menjadi 514 ton dari sebelumnya 662,3 ton, sedangkan Cina merosot 17 persen menuju 629 ton dari 2015 sejumlah 753,4 ton.

Baca: Efek Kebijakan Donald Trump Dongkrak Harga Emas

"Artinya, kedua negara (India dan Cina) yang berkontribusi terhadap 80 persen permintaan global mengalami penurunan konsumsi sebesar 272,7 ton pada tahun lalu," papar WGC dalam laporan yang dikutip Bisnis.com, Sabtu, 4 Januari 2017.

Angka permintaan perhiasan emas di India pada 2016 menjadi level terendah dalam tujuh tahun terakhir. Tiga faktor yang mempengaruhinya ialah aksi mogok penjual, regulasi pemerintah, dan lonjakan harga.

Baca: Antam Bidik Pasar Emas Afrika dan Asia

Pada Februari 2016, Perdana Menteri Narendra Modi berencana memberlakukan pajak 1 persen atas perhiasan yang dijual dan diproduksi di dalam negeri. Recana tersebut sontak membuat sejumlah pengusaha toko perhiasan menghentikan penjualan selama beberapa hari.

Tantangan terhadap pasar emas domestik memuncak pada November 2016 dengan kebijakan demonetisasi. Saat itu, pemerintah India memutuskan menarik peredaran mata uang tertinggi, yakni pecahan 500 dan 1.000 rupee untuk mengekang kepemilikan dana ilegal dan penggunaan uang tunai.

Baca: Harga Emas Kuartal II/2017 Diprediksi Menurun

Kebijakan tersebut berimbas kepada pemakaian investasi uang tabungan untuk produk-produk finansial yang lebih besar, dibandingkan investasi dalam aset fisik seperti properti dan emas.

Adapun di Cina, pembelian perhiasan emas telah bergeser terutama di kalangan konsumen muda. Segmen itu mulai beralih untuk membeli barang-barang lain ataupun mengalokasikan dana untuk berwisata, daripada membeli emas.

Namun demikian, World Gold Council mengkalkulasi total permintaan emas 2016 bertumbuh 92,9 ton atau 2 persen pada 2016 menuju 4.308,7 ton, sekaligus mencatatkan level penyerapan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

BISNIS.COM

Berita terkait

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

7 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

3 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

3 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya