Barekraf: Promosi Wisata Dibarengi Pembangunan Infrastruktur  

Reporter

Sabtu, 4 Februari 2017 09:24 WIB

Sejumlah wisatwan menikmati permandian air yang dikelilingi tebing kapur di Danau Biru, Desa Walasiho, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, 20 Desember 2016. Hingga kini, pemerintah kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terus melakukan pembenahan di objek wisata ini untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan menambah pemasukan asli daerah dari sektor pariwisata. Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan upaya membangun citra Indonesia (brand nation) yang positif jangan hanya dari promosi. Hal utama dalam membangun citra Indonesia adalah dengan mengembangkan infrastruktur. “Lebih baik perbaiki produknya dulu daripada promosikan yang tidak siap,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.

Karena itu, kata Triawan, fokus dalam hal pengembangan dan layanan penting dilakukan. Dari sisi obyek wisata, ujarnya, pemerintah mesti menyiapkan tujuan-tujuan wisata yang bakal menjadi andalan Indonesia di luar Bali yang dianggap sudah terkenal. “Sepuluh destinasi wisata harus dipilih. Misal Danau Toba duluan.”

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata telah menentukan 10 tujuan wisata andalan Indonesia, yaitu Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika Lombok, Pulau Komodo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.

Lebih lanjut, Triawan menambahkan, aspek yang bisa ditingkatkan selain pengembangan infrastruktur adalah bagaimana meningkatkan layanan. Menurut dia, bersikap ramah saja belum cukup, tapi harus juga bagaimana memberikan tarif yang sama antara wisatawan lokal dan asing.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan kekuatan Indonesia membangun brand nation masih lemah. Tak hanya di sektor pariwisata, tapi juga di perdagangan dan investasi. Dari pengamatan Jokowi saat ini, banyak negara berlomba-lomba membangun reputasi lewat budaya, film, kuliner, bahkan sampai olahraga. “Segera harus kita perbaiki,” kata Jokowi dalam rapat terbatas Program Nation Branding di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.

Kepada para pembantunya, Kepala Negara meminta untuk menemukan kelemahan dan kelebihan Indonesia dalam hal brand nation. Setelah itu, ia meminta setiap kementerian atau lembaga terkait bekerja sama. “Nation branding bukan sebatas membuat logo atau slogan, tapi juga reputasi positif yang dirasakan ketika orang ke Indonesia,” tutur Jokowi.

ADITYA BUDIMAN



Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.

Baca Selengkapnya

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

14 Februari 2019

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata berupaya mengejar target peringkat tertinggi wisata halal untuk Indonesia pada 2019.

Baca Selengkapnya

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

10 Februari 2019

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

Pengunjung Tourest Travel Trade Fair 2019 antusias menikmati pertunjukan seni sebagai bagian dari promosi wisata di Paviliun Wonderful Indonesia.

Baca Selengkapnya