Kota Pontianak Juara Pertama Tata Kelola Ekonomi Daerah

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 31 Januari 2017 14:31 WIB

Direktur Eksekutif KPPOD Robert Endi Jaweng (kedua kiri) menyampaikan Hasil Survei Tata Kelola Ekonomi Daerah di Jakarta, 31 Januari 2017. Tempo/ Tongam sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Pemantau Pelaksana Otonomi Daerah (KPPOD) menyampaikan hasil studi Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) yang bertujuan untuk memberikan gambaran kualitas tata kelola ekonomi di 32 ibu kota provinsi. Peneliti Senior KPPOD, Boedi Rheza, mengatakan dari hasil survei yang dilakukan sepanjang tahun 2016 menyimpulkan Pontianak menduduki peringkat pertama dan Medan di peringkat terendah.

"Kota Pontianak mendapatkan peringkat pertama dengan indeks TKED 79,29. Sebaliknya, Kota Medan berada pada peringkat paling rendah dengan indeks TKED 45,99," kata Boedi di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca: Menteri Darmin Pastikan Arun Lhokseumawe Siap Jadi KEK

Menurut Boedi, Kota Medan mendapatkan peringkat terendah karena dari 10 sub indeks penilaian yang dilakukan KPPOD, lima masalah penyumbang indeks terendah di antaranya adalah kapasitas dan integritas kepala daerah dengan indeks paling rendah yakni 5,82. Kemudian untuk indeks interaksi pemerintah daerah (pemda) dan pelaku usaha sebesar 12,11, program pengembangan usaha swasta (PPUS) meraih indeks 24,76, ketenagakerjaan sebesar 31,12, serta perizinan 45,41.

"Tidak banyak pelaku usaha yang menikmati layanan PPUS di Kota Medan," kata Boedi.

Sedangkan Kota Pontianak, menurut Boedi, sangat beruntung karena memiliki kepala daerah yang memiliki komitmen terhadap pembangunan daerah. "Bersyukur mereka punya kepala daerah yang berkomitmen tinggi," katanya.

Boedi mengatakan salah satu kunci suksesnya tata kelola ekonomi daerah adalah komitmen kepala daerah. "Kepala daerah harus memiliki komitmen yang tinggi untuk melayani masyarakatnya," tuturnya.

Baca: Alasan Menteri Darmin Belum Setuju Dua KEK Ini Dibangun

Pengukuran studi TKED menggunakan tiga variabel yaitu peran kebijakan, desain kelembagaan, dan pelayanan usaha oleh Pemda. Sementara metodologi studi menggunakan survei persepsi pelaku usaha dengan melibatkan 40 perusahaan sebagai responden di 32 daerah, studi pustaka dengan menggunakan scorecard terhadap peraturan daerah, dan what if analysis dengan melakukan simulasi untuk mengambil strategi kebijakan di 32 daerah.

Penghitungan indeks TKED 2016 menggunakan 10 sub-indeks yaitu; perizinan usaha, program perizinan usaha swasta , interaksi Pemda dengan pelaku usaha, infrastruktur, biaya transaksi, ketenagakerjaan, akses dan kepastian hukum atas lahan, keamanan dan penyelesaian konflik, kualitas peraturan daerah, serta kapasitas dan integritas kepala daerah.

TONGAM SINAMBELA | ABDUL MALIK

Berita terkait

Strategi KPPOD Kawal Perbaikan Kebijakan

28 Desember 2021

Strategi KPPOD Kawal Perbaikan Kebijakan

KPPOD berfokus pada tata kelola ekonomi daerah. Upaya melakukan perbaikan pada hasil kebijakan pemerintah dijalankan dengan strategi formal dan informal.

Baca Selengkapnya

KPPOD Ungkap Sejumlah Klausul di UU HKPD yang Berpotensi Ganggu Iklim Investasi

13 Desember 2021

KPPOD Ungkap Sejumlah Klausul di UU HKPD yang Berpotensi Ganggu Iklim Investasi

Beberapa klausul UU HKPD dinilai berpotensi mengganggu iklim investasi

Baca Selengkapnya

Kasus Bupati Probolinggo, KPPOD: karena Ada Celah di UU ASN

2 September 2021

Kasus Bupati Probolinggo, KPPOD: karena Ada Celah di UU ASN

Herman Nurcahyadi Suparman mengatakan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari memanfaatkan kewenangannya untuk melakukan jual beli jabatan

Baca Selengkapnya

Usul KPPOD, Omnibus Law Melarang Persyaratan Baru dalam Perizinan

15 Desember 2019

Usul KPPOD, Omnibus Law Melarang Persyaratan Baru dalam Perizinan

Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) memberi empat rekomendasi terkait Undang-Undang Omnibus Law

Baca Selengkapnya

Tolak IMB Dihapus, KPPOD: 90 Persen Daerah Belum Punya RDTR

15 Desember 2019

Tolak IMB Dihapus, KPPOD: 90 Persen Daerah Belum Punya RDTR

Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) mengkritik rencana pemerintah yang ingin menghapus Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Baca Selengkapnya

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

5 November 2019

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

BPS merilis angka Indeks Tendensi Bisnis pada kuartal III 2019 sebesar 105,33 menurun dari kuartal II 2019 sebesar 108,81.

Baca Selengkapnya

Dana Otsus Papua Bisa Dilanjutkan, Asal...

11 September 2019

Dana Otsus Papua Bisa Dilanjutkan, Asal...

Pemerintah dinilai bisa melanjutkan pemberian dana otsus untuk Papua dan Papua Barat, asal ada pertanggungjawaban.

Baca Selengkapnya

KPPOD Temukan 3 Permasalahan dalam Penerapan OSS

11 September 2019

KPPOD Temukan 3 Permasalahan dalam Penerapan OSS

Peneliti KPPOD Boedi Rheza mengatakan, semenjak diresmikan sejak Juli 2018 lalu, pihaknya menemukan tiga permalasahan dalam mengimplementasikan OSS

Baca Selengkapnya

Saham Freeport untuk Masyarakat Papua Disarankan Dikelola Khusus  

11 Maret 2017

Saham Freeport untuk Masyarakat Papua Disarankan Dikelola Khusus  

Pemerintah harus menyiapkan lembaga khusus yang nantinya akan memantau dan mengelola jatah suku-suku di Papua.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

6 Februari 2017

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi di 23 provinsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya