Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim menyampaikan kata sambutan sebelum menyerahkan bonus kepada Klub Sepakbola Persipura Jayapura di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, 6 Januari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Chappy Hakim mengungkapkan alasannya mau menerima tawaran menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, unit usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc. Hal itu disampaikan Chappy saat mengisi Kuliah Umum "Lingkungan Bisnis dan Strategi PT Freeport Indonesia" di Universitas Indonesia pada Jumat, 27 Januari 2017.
Chappy mengatakan posisi itu adalah bentuk balas budi kepada negara. "Saya mau menerima karena itu bentuk pengabdian kepada ‘ibu pertiwi’ dan ‘bapak angkasa’," ucapnya.
Chappy menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia menggantikan Maroef Sjamsuddin. Maroef mengundurkan diri setelah terjadi polemik kasus "papa minta saham" yang melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto.
Menurut Chappy, setelah menjadi purnawirawan, aktivitasnya sangat padat, mulai menulis hingga mengisi sesi kuliah secara terbatas. "Belum lagi meyakinkan keluarga karena saya harus kembali sibuk," ujarnya.
Posisi sebagai bos Freeport, tutur Chappy, adalah momentum ikut mengembangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Papua. "Mereka harus ikut menikmati kemajuan yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan Freeport," kata Chappy.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.