Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kanan) didampingi Dirjen Ketenagalistrikan Jarman (kedua kiri) dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang (tengah) mengecek gardu listrik tegangan tinggi di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, 24 Desember 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Tahap Pertama Tahun 2017 sebanyak 134 paket dengan nilai sebesar Rp 284 miliar.
Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi sekaligus Ketua Panitia, Erika Retnowati menguraikan 134 kontrak yang siap ditandatangani itu terdiri dari 19 paket di bidang konstruksi dengan nilai kontrak Rp 136,85 miliar. Kemudian 47 paket pengadaan barang dengan nilai kontrak Rp 54,49 miliar, 38 paket jasa lainnya senilai Rp 36,15 miliar dan 30 paket jasa konsultan senilai Rp 56,53 miliar.
"Kontrak pengadaan barang dan jasa ini telah siap untuk ditandatangani," katanya di Balai Kartini Jakarta, Kamis 26 Januari 2017.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dalam sambutannya, mengatakan penandatanganan kontrak ini belum mencapai 10 persen. "Saya ucapkan selamat atas penandatanganan ini walaupun nilainya belum sampai 10 persen dari yang seharusnya perlu ditandatangani di tahun 2017," katanya.
Jonan menargetkan penandatanganan kontrak sampai bulan depan akan mencapai 40 persen. Dia berharap, kontrak pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan seawal mungkin dan menunggu pertengahan tahun baru ada kontrak lagi. "Karena kalau kontraknya ditandatangani bulan Juni atau bulan Juli itu masa pengerjaannya sisa 5 bulan, sisa 6 bulan akhirnya berantakan," ujarnya.