Menteri Susi Ungkap Sisi Gelap Sektor Perikanan

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 08:00 WIB

Ekspresi Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti saat berbincang dalam perayaan ulang tahun ke-70 Megawati Soekarnoputri di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, 23 Januari 2017. Peringatan ulang tahun Megawati dirayakan lewat pagelaran teater kebangsaan bertajuk Tripikala : Tertawa Bersama Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan masih ada ribuan orang bekerja sebagai budak di sektor perikanan. Oleh karena itu dia mengajak berbagai pihak, untuk tidak mendiamkan tindakan semacam itu.

"Kita tak bisa membiarkan produk dari perbudakan itu memasuki pasar di manapun di dunia," kata Susi Pudjiastuti saat ditemui di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa 24 Januari 2017.

Baca: Susi Pudjiastuti Gandeng Jepang Kembangkan Sektor Perikanan


Susi menuturkan di saat orang mengkonsumsi makanan laut, ada ribuan orang yang berdarah dan bahkan mati demi menangkap, serta memproduksi makanan laut tersebut. "Banyak yang bisa dilakukan di Indonesia dan di wilayah lain."

Lebih lanjut, Susi percaya kalau sektor perikanan tidak hanya tentang menangkap ikan di lautan, namun juga hal lain seperti industri pengolahan. Dia merasa mungkin itulah alasan mengapa ada pekerja paksa, dan pekerja yang diperdagangkan, agar ada pihak tertentu mengambil keuntungan.

Baca:
Menteri Susi Tangkap 122 Kapal Asing, Ditenggelamkan?


Susi mengajak semua pihak bekerja bersama-sama, karena kejahatan di laut merupakan kejahatan yang transnasional dan kejahatan yang terorganisir. "Kejahatan itu melibatkan banyak pihak yang berasal dari banyak negara di dunia."

Kemudian, Susi mengungkapkan bahwa illegal fishing tidak pernah berdiri sendiri. Dia selalu berhubungan dengan aktivitas ilegal lain, seperti penyelundupan. Penyelundupan ini bagi Susi sangat berbahaya, karena bisa menyelundupkan barang dari mulai narkoba, barang, dan senjata.

Penyelundupan sangat berbahaya bagi perekonomian, kata Susi, jika dibiarkan. Karena barang-barang hasil selundupan masuk ke sebuah negara tanpa melalui prosedur seharusnya, sehingga tanpa melalui proses kepabeanan. "Jadinya mereka sangat murah," ujar Susi.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

40 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

41 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

41 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya