Kebijakan Proteksi AS, Indonesia Bisa Gunakan Strategi Ini  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 13:56 WIB

Donald Trump menunjukkan catatan dari Barack Obama. nypost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump berencana kebijakan proteksionis akan menjadi fokus kebijakan ekonomi global tahun ini. Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Sigit Pratama Wiryadi menilai rencana Trump telah membuat modal asing yang selama ini diinvestasikan di Indonesia kembali keluar (capital outflow).

Market juga menunggu realisasi dari wacana kebijakan proteksionis tersebut mengingat Amerika telah memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga hingga tiga kali untuk tahun ini.

Baca: Dampak Tak Langsung Trump ke RI Bakal Terasa hingga 6 Bulan

Seperti dalam kampanye politiknya, Trump ingin Amerika menjadi great again di segala bidang, salah satunya dalam hal pembangunan manufaktur. Menurut dia, Indonesia bisa mengambil peluang dalam hal ini.

Terlebih Indonesia masih menjadi salah satu pengekspor terbesar di bidang komoditas, yang pasti diperlukan dan memberikan andil dalam pembangunan di Amerika.

Baca: Ini Daftar Lengkap Perusahaan Donald Trump di Indonesia

"Menurut saya, kalau itu yang terjadi, Indonesia kan ekspor majornya komoditi. Kalau di Amerika kan manufacturing yang difokuskan. Sedangkan kalau permintaan komoditas naik, maka domestic consumption juga membaik," kata Sigit dalam konferensi pers di kantor Aberdeen Asset Management, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Januari 2017.

Direktur Investasi Aberdeen Asset Management Bharat Joshi menambahkan, peningkatan harga komoditas akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto). Pertumbuhan ekonomi yang meningkat ini lah yang akan membawa multiplier effect yang positif.

Menurut Bharat, per 2016 harga komoditas telah mengalami perbaikan atau recovery dari penurunan degresif yang terjadi sejak 2011. Meski peningkatan tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan 2011.

"Diharapkan dengan kebijakan dari Amerika ini justru akan membawa peningkatan, karena untuk membangun manufaktur mereka juga butuh komoditas, seperti copal, bijih besi, dan lain-lain," ucapnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

16 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

19 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya