BI Klarifikasi ke Ulama Soal Lambang Palu-Arit di Uang Baru

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 11:41 WIB

Logo BI di mata uang pecahan Rp 100 ribu baru, yang disebut Pimpinan FPI Rizieq Shihab sebagai lambang palu arit (atas) dan logo BI di mata uang pecahan lama (bawah).

TEMPO.CO, Kediri - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto meluruskan kabar palu-arit kepada ulama dan tokoh agama. Kabar itu dinilai sengaja diembuskan oknum tertentu untuk merusak perekonomian masyarakat.

Djoko Raharto memastikan seluruh kabar miring tentang penerbitan uang baru oleh Bank Indonesia sama sekali tak terbukti. Dia memastikan keseluruhan tahap pencetakan uang dilakukan secara ketat oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

“Gambar palu-arit yang disebut-sebut itu sebenarnya lambang BI,” ujar Djoko di depan puluhan ulama dan tokoh agama dalam silaturahmi Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama di halaman Bank Indonesia Kediri, Rabu malam, 18 Januari 2017.

Baca: BI Distribusikan 1.107 Koli Uang Baru untuk Sumatera Utara

Djoko Raharto menjelaskan, gambar palu-arit itu sebenarnya adalah logo Bank Indonesia (BI) yang dijadikan sebagai salah satu fitur pengaman uang. Perum Peruri telah menerapkan fitur-fitur pengamanan pada uang sejak 2000. Hanya, ada beberapa bentuk fitur pengaman yang diubah agar semakin sulit ditiru. Setidaknya ada sebelas fitur pengaman pada uang rupiah baru ini.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kediri, KH Anwar Iskandar, meminta masyarakat tak mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian yang beredar luas saat ini. Penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kediri ini juga menilai adanya sikap toleransi yang keliru di Indonesia. “Toleransi akan menjadi rusak jika yang beda disama-samakan dan yang sama dibeda-bedakan,” katanya.

Baca: Warga Bandung Serbu Mobil Penukaran Uang Rupiah Baru

Tudingan adanya gambar palu-arit dalam pecahan uang rupiah seri baru ini dilontarkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab. Pernyataan itu terekam dalam video berjudul “Habib Rizieq: Palu-Arit di Uang Kertas” dalam situs YouTube yang diunggah pemilik akun Jumal Ahmad dan diambil saat Rizieq tengah berceramah di Pesantren Alam dan Agrokultural di Megamendung, Jawa Barat.

Rizieq menilai logo palu-arit sempat tercetak pada lembaran uang Rp 100 ribu edisi Sukarno-Hatta, tepatnya di logo Bank Indonesia. Logo itu ia anggap muncul kembali pada pecahan uang rupiah baru yang dikeluarkan BI untuk nilai nominal Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10 ribu.

Menurut Rizieq, pemuatan logo tersebut tak sejalan dengan garis ideologi negara dan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang melarang penggunaan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI). “Ini negara Pancasila apa negara PKI?” ujar Rizieq dalam tayangan video tersebut.

Saat ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya tengah menyelidiki tudingan tersebut dan akan melakukan pemanggilan terhadap Rizieq. Pemanggilan ini dilakukan menindaklanjuti laporan Solidaritas Merah Putih (Solmet) dan Jaringan Intelektual Muda Anti-Fitnah (JIMAF) kepada polisi yang menuding pernyataan Rizieq mengumbar kebencian.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

11 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

13 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya