Peruri Cetak 12,9 Miliar Bilyet 2,5 Miliar Keping Logam

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 23:03 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) akan mencetak sebanyak 12,9 miliar bilyet (lembar) uang rupiah pada 2017 sesuai penugasan dari Bank Indonesia.

"Cetak uang kertas itu 12,9 miliar bilyet dan uang logamnya 2,5 miliar keping," kata Direktur Utama Perum Peruri Prasetio dalam kunjungan media ke pabrik pencetakan uang Peruri di Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (18 Januari 2017).

Prasetio menuturkan selain uang, perusahaan juga mencetak dokumen berstandar keamanan (security document) seperti pita cukai, materai, paspor, sertifikat, buku pertanahan hingga perangko sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 tentang Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

Namun, menurut dia, bahan baku kertas dan logam diperoleh perusahaan dari BI sehingga terkait komposisi bahan baku yang masih dipenuhi dari impor, bukan kebijakan perusahaan tersebut.

Prasetio menjelaskan meski bahan baku lokal menjadi salah satu pertimbangan, kualitas menjadi hal utama yang perlu diperhatikan dalam pencetakan uang.

"Kalau kualitas kertasnya enggak cocok, produksinya juga terganggu. Makanya sebelum membeli kertas, BI biasanya meminta kami melakukan uji mutu dan tes cetak. Kalau hasilnya baik, maka BI akan memasok secara besar-besaran," jelasnya.

Lebih lanjut Prasetio menuturkan, penugasan BI tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan.

Ia memprediksi pertumbuhan tersebut dapat mencapai 50 persen dari rata-rata 22 persen per tahun.

"Pendapatan kami 2016 sekitar Rp2,5 triliun. Tahun ini perkiraan kami akan tumbuh 50 persen sehingga kurang lebih kami bisa mencapai Rp4 triliun tahun ini," tuturnya.

Menurut Prasetio, pendapatan perusahaan memang masih bergantung pada skema penugasan pemerintah terutama untuk pencetakan uang, dokumen keimigrasian, pita cukai, materai dan buku tanah.

Namun, ia mengaku perusahaan juga telah mengembangkan bisnis ke pasar inernasional dan memiliki klien dari penjuru dunia meski kontribusinya kecil yakni hanya sekitar 10 persen.

"Ada klien dari Nepal, Sri Lanka, Filipina, kami juga mau tambah dari New Guinea, Ghana dan negara Asia Tengah lainnya. Tapi pendapatan dari luar negeri masih kecil. Dalam negeri kontribusinya 90 persen di mana 60 persennya dari uang," tukasnya.


ANTARA

Berita terkait

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

1 Agustus 2023

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

Profil Dwina Septiani Wijaya kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Peruri oleh Erick Thohir

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

20 Agustus 2022

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

Proses mendesain hingga percetakan uang kertas baru dengan nominal mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000 ternyata memakan waktu cukup panjang.

Baca Selengkapnya

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

14 Agustus 2020

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

Pemerintah dinilai tidak cukup menarik utang dan memberikan stimulus fiskal untuk menghadapi pandemi Covid-19, wacana cetak uang kembali muncul.

Baca Selengkapnya

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

25 Oktober 2017

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan total iuran hingga September 2017 mencapai Rp 40 triliun.

Baca Selengkapnya

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

23 September 2017

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

Selain uang, Peruri memamerkan beberapa produk mereka lainnya, seperti logam mulia dan prangko di IBD Expo 2017.

Baca Selengkapnya

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

10 Juni 2017

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

Bank Indonesia Provinsi Bali akan membatasi jumlah penukaran uang pecahan kecil maksimal Rp 4,4 juta per orang

Baca Selengkapnya

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

7 Juni 2017

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan uang Rp 7,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

18 Mei 2017

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

Bank Indonesia menyiapkan uang tunai dalam jumlah besar pada Lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

18 Maret 2017

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Sekar PNRI) mendatangi KPK. Kedatangan Sekar PNRI ini untuk mendukung KPK membongkar korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

5 Februari 2017

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

PT Peruri menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan terafiliasi PT Peruri Sicpa Securink.

Baca Selengkapnya