Jepang dan Tiga Negara Lain Bersaing dalam Proyek Kereta Jakara-Surabaya

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 18 Januari 2017 09:35 WIB

Presiden Jokowi (kanan tengah) bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri tengah) usai memberi keterangan pers di Istana Bogor, Bogor, 15 Januari 2017. Pertemuan ini juga akan membahas penguatan peran EAS (East Asian Summit). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Empat negara berminat membiayai megaproyek revitalisasi jalur kereta lintas utara Jakarta-Surabaya. Revitalisasi itu diharapkan mampu meningkatkan kecepatan kereta Jakarta-Surabaya menjadi sekitar 150 kilometer per jam (semicepat).

“Selain Jepang, ada Cina, Korea Selatan, dan Rusia. Minat kan boleh saja,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Menurut Prasetyo, tiga negara itu sudah menyatakan minat terlibat dalam revitalisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya. Ketiganya mengikuti langkah Jepang, yang lebih dulu berkomitmen membiayai megaproyek itu lewat pinjaman luar negeri. Jepang telah menyatakan minatnya melalui Perdana Menteri Shinzo Abe ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan G-7 di Jepang tahun lalu.

Baca: Pemerintah Lanjutkan Proyek Kereta Api Trans Sulawesi

Rencana itu sudah ditindaklanjuti dengan pembicaraan tingkat menteri. Sinyal ketertarikan Jepang membiayai proyek tersebut makin kuat ketika Abe berkunjung ke Indonesia pekan lalu. Dalam kunjungan itu, dibahas sejumlah rencana kerja sama ekonomi kedua negara, di antaranya megaproyek revitalisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, Presiden Jokowi sudah menyilakan Jepang mengajukan proposal awal pembiayaan megaproyek tersebut. Adapun pemerintah akan segera menyusun studi kelayakan proyek. “Kan, sudah jelas, Presiden memberikan kesempatan kepada pemerintah Jepang untuk pengajuan proposal awal,” ujar Budi.

Namun, menurut Prasetyo, kendati sudah menjajaki sejumlah peluang pembiayaan dari negara lain, pemerintah belum memulai studi kelayakan megaproyek kereta Jakarta-Surabaya. Anggaran untuk studi itu bahkan belum dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017. “Kami harap anggarannya bisa masuk tahun ini,” tutur Prasetyo.

Baca: Pemerintah Isyaratkan Asing Boleh Kelola Dua Bandara Ini

Studi kelayakan proyek biasanya membutuhkan waktu delapan bulan. Setelah studi itu rampung, kata Prasetyo, barulah ketahuan kebutuhan biaya proyek. Nilai proyek itu dibutuhkan guna memastikan komitmen pinjaman luar negeri untuk pembiayaan. “Kalau belum ada studi kelayakannya, mana bisa ngomong angka,” ucapnya.

Prasetyo berujar, revitalisasi jalur kereta Jakarta-Surabaya merupakan rencana lama pemerintah. Namun pemerintah menghadapi keterbatasan anggaran lantaran biaya proyek sangat besar. Opsi menggali pinjaman luar negeri dibuka untuk mencari sumber pembiayaan lain.

KHAIRUL ANAM




Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

2 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

2 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

3 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

3 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

4 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

4 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

4 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

5 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya