Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 17 Januari 2017 13:24 WIB

Dubes RI London Dr. Rizal Sukma, sambut ketibaan pengkapalan pertama ekspor produk kayu Indonesia dengan Lisensi FLEGT. Foto: KBRI

TEMPO.CO, London - Pengiriman impor kayu bersertifikat legal asal Indonesia untuk pertama kalinya tiba di Inggris, pada Senin, 16 Januari 2017, waktu setempat. Duta Besar Indonesia di London, Rizal Sukma, mengunjungi pelabuhan Tilbury, London dan membuka kargo ekspor produk kayu asal Indonesia yang berlisensi FLEGT tersebut.

“Saya merasa bangga dapat melihat secara langsung produk kayu Indonesia yang pertama kali dengan lisensi FLEGT ke Inggris. Ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak yang terus mengawal implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).” ujar Rizal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Selasa, 17 Januari 2017.

Rizal membuka kargo produk kayu asal Indonesia tersebut. Perusahaan pengimpor adalah James Lathams Ltd dan Falcon Panel Product Ltd, dengan perusahaan agen pengimpor Plaut International Ltd. Acara yang digelar di warehouse kedua perusahan dihadiri oleh pimpinan masing-masing perusahaan serta perwakilan dari Department for International Development, Inggris.

“Saya percaya dengan penerapan lisensi FLEGT ini akan semakin memberi kepercayaan pada para importir mengenai legalitas ekspor produk kayu Indonesia,” tegas Rizal.

Baca : Dibayangi Brexit, Pengusaha Inggris Tetap Optimistis

Total nilai ekspor produk kayu asal Indonesia ke Inggris pada 2015 mencapai nilai US$ 127 juta. Rizal mengharapkan nilai itu akan terus mengingkat di masa mendatang.

Potensi pasar Inggris sangat besar untuk kayu dan produk kayu asal Indonesia. Terutama mempertimbangkan tahun lalu total nilai impor Inggris untuk kayu dan produk kayu dari seluruh dunia mencapai US$ 6,9 miliar. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 9,11 persen selama 2011-2015.

Chairman James Lathams, Piers Latham, menyatakan menyambut baik penerapan lisensi FLEGT ini bagi produk kayu Indonesia yang diekspor ke negara-negara di Eropa. “Adanya lisensi FLEGT ini semakin memudahkan perusahaan-perusahan di Inggris termasuk kami untuk meyakinkan konsumen mengenai legalitas produk kayu dari Indoesia,” ujarnya.

Perwakilan Falcon Panel Product, Andrew Tilbury, berharap dengan adanya lisensi FLEGT atas produk kayu asal Indonesia akan semakin meningkatkan penjualan perusahaan. Falcon merupakan salah satu importir produk kayu Indonesia khususnya untuk daun pintu. Di dalam gudang penyimpanan perusahaan Falcon, terlihat sejumlah box-box plywood untuk pembuatan daun pintu dan lantai dari PT Mujur Timber - Sibolga Indonesia dan PT Kutai Timber Indonesia.

Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) mencatat pada kesempatan pengapalan pertama produk kayu dengan lisensi FLEGT asal Indonesia ke Inggris ini ada sekitar 17 kargo yang dikirim melalui pelabuhan Tilbury, Liverpool, dan Grangemouth.

Baca : IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Inggris Jadi 1,5 Persen

FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance, and Trade) merupakan kebijakan Uni Eropa terhadap masalah pembalakan liar dan perdagangan produk hasil hutan yang terjadi secara global. Negosiasi FLEGT – Voluntary Partnership Agreement Indonesia – Uni Eropa secara resmi dimulai pada 2007.

Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk memulai implementasi penuh lisensi FLEGT pada tanggal 15 November 2016. Dengan kesepakatan ini, Indonesia menjadi negara pertama yang memperoleh Lisensi FLEGT dari Uni Eropa.

Adapun skema lisensi FLEGT berlandaskan suatu sistem verifikasi mandatori yang dikenal dengan nama Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang dikembangkan oleh para wakil pemangku kepentingan kehutanan di Indonesia.

SVLK Indonesia menjamin bahwa semua produk kayu yang dipanen atau diimpor, diangkut, diperdagangkan, diproses dan diekspor tunduk pada seluruh perundang-undangan nasional.

NATALIA SANTI | ABDUL MALIK

Berita terkait

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

27 Oktober 2023

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) menyoroti kondisi ekonomi global yang berdampak pada industri kayu dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

15 November 2020

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.

Baca Selengkapnya

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

3 Januari 2020

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

Terpukul oleh perang dagang, nilai ekspor kayu olahan Indonesia sampai 31 Desember 2019 hanya mencapai US$ 11,64 miliar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.

Baca Selengkapnya

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.

Baca Selengkapnya

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya