Rupiah Diprediksi Stabil Meski Sentimen Hard Brexit Naik

Reporter

Selasa, 17 Januari 2017 00:00 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah diprediksi bergerak stabil meskipun sentimen hard brexit meningkatkan kekhawatiran pasar.

Sentimen hard brexit mengemuka menjelang pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Selasa (17 Januari 2017), dan membuat pound sterling anjlok ke level terendah dalam 32 tahun terakhir. Di sisi lain, investor ramai-ramai beralih ke aset haven seperti dolar, yen, dan emas.

Pada perdagangan Senin (16 Januari 2017) pukul 18:54 WIB, mata uang pound sterling merosot 0,012 poin atau 0,99% menuju 1,20 per dolar AS. Ini merupakan level terendah sejak Maret 1985.

Andri Hardianto, analis Asia Trade Point Futures, menuturkan larinya investor kepada aset haven untuk sementara membuat mayoritas mata uang Asia melemah, termasuk rupiah. Di sisi lain, liburnya pasar Amerika Serikat membuat perdagangan hari ini cenderung sepi transaksi.

Rupiah mengakhiri perdagangan Senin (16 Januari 2017) dengan pelemahan 0,18% atau 24 poin ke posisi Rp13.362 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.356 – Rp13.368 per dolar AS. Kurs tengah dipatok Rp13.354 per dolar AS.

Mata uang Garuda diprediksi turut mengalami fluktuasi akibat meningkatnya selera investor terhadap aset haven. Namun, depresiasi tidak akan terlampau dalam.

Surplus neraca perdagangan yang dirilis hari ini bisa menjadi penopang kekuatan rupiah dalam sepekan ini. Sementara pada Kamis (19 Januari 2017) ada rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diperkirakan menghasilkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada periode Januari-Desember 2016, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebanyak US$8,78 miliar. Angka ini lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan 2015 sebesar US$7,67 miliar.

"Dua faktor internal ini akan menopang penguatan, sehingga membuat rupiah masih menarik untuk dikoleksi investor," ujar Andri saat dihubungi Bisnis.com, Senin (16 Januari 2017).

Efek hard brexit juga tidak secara langsung mengganggu kinerja rupiah, karena hubungan dagang antara Indonesia dan Inggris tidak terlalu besar. Proyeksi ini bisa dilihat dari gejolak pasar uang saat referendum pertengahan tahun lalu.

Pada perdagangan 24 Juni 2016, rupiah berada di posisi Rp13.391 per dolar AS, anjlok 1,08% atau 143 poin. Namun, mata uang Garuda berhasil kembali ke level 13.200 dalam dua sesi perdagangan selanjutnya.
BISNIS.COM

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya