Ekspor Migas Tingkatkan Neraca Perdagangan Jatim

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 16 Januari 2017 23:03 WIB

Pipa gas yang terpasang di lokasi rencana pengeboran sumur gas bumi di sumur Tanggulangin 1 di Desa Kedung Banteng, Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Januari 2016. Hingga saat ini, Dirjen Migas Kementerian ESDM belum memberikan persetujuan dari aspek keselamatan kerja pengeboran sumur gas tersebut. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor migas Jawa Timur sepanjang tahun 2016 yang mencapai 1.008 juta dolar AS meningkatkan neraca perdagangan Jatim, sehingga mampu surplus 330 juta dolar AS pada tahun 2016, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono.

"Naiknya total ekspor Jatim hingga surplus tidak lepas dari demand (kebutuhan) yang bagus pada semester II tahun 2016. Salah satu komoditas yang menjadi unggulan adalah sektor migas," kata Teguh di Surabaya, Senin, 16 Januari 2017.

Ia mengatakan total ekspor Jatim sepanjang 2016 tercatat mencapai 18,952 miliar dolar AS, atau naik 10,70 persen. Sedangkan impor hanya tercatat 18,622 miliar dolar AS atau turun tipis 3,44 persen dibanding tahun 2015.

"Untuk ekspor migas, angkanya naik hingga 61,64 persen dibanding total ekspor migas sepanjang tahun 2015 yang hanya mencapai 624,19 juta dolar AS, sebab demand dari negara besar seperti Amerika Serikat dan Jepang terus naik," katanya

Menurut dia, naiknya ekspor migas berdasarkan catatan BPS Jatim juga diikuti oleh sektor non migas yang tercatat 17,943 miliar dolar AS atau naik hingga 8,77 persen dibanding tahun 2015 yang hanya 16,495 miliar dolar AS.

"Untuk sektor non migas, didorong oleh beberapa komoditas, seperti ekspor tembaga yang mencapai 871.704 dolar AS, atau naik hingga 6,84 persen dibanding tahun 2015 yang tercatat 636.336 dolar AS," katanya.

Selain itu, kata dia, juga didorong komoditas kayu yang masih menjadi andalan Jatim dengan total eskpor mencapai 1,148 miliar dolar AS atau naik 4,69 persen dibanding 2015.

Sementara penurunan impor Jatim, kata Teguh, karena beberapa komoditas salah satunya adalah impor baja dan besi yang memang sedang diketatkan oleh pemerintah.

"Tahun lalu, impor baja dan besi hanya tercatat 1,230 miliar dolar AS menyusut hingga 12,44 persen dibanding tahun 2015 yang total impornya mencapai 1,294 miliar dolar AS," katanya.

Selain itu, impor plastik juga melorot dari 1,069 miliar dolar AS pada tahun 2015 turun hingga 12,11 persen atau hanya 1,104 miliar dolar AS pada 2016, akibat adanya kebijakan cukai plastik yang diterapkan pemerintah.

ANTARA

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

7 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya