Pro dan Kontra Soal Kenaikan Harga BBM

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 15 Januari 2017 17:16 WIB

Mobil tengki usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada Terminal Pengisian BBM Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, 24 Juni 2016. Pertamina memproyeksikan pemakaian Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran mengalami kenaikan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro menilai harga minyak dunia tahun ini akan lebih tinggi dibanding 2016. Pada awal 2015, harga minyak turun ke level US$ 44 per barel. Penurunan harga minyak terendah terjadi pada Februari 2016, yakni mencapai US$ 26,2 per barel. Saat ini, harga minyak kembali naik sekitar US$ 50-55 per barel. Dengan pulihnya ekonomi beberapa konsumen minyak utama, permintaan terhadap minyak akan meningkat. Hal itu akan membuat harga juga ikut naik.

"Harga mungkin antara US$ 55-60 per barel," katanya dalam Diskusi Energi Kita di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Ahad, 15 Januari 2017.

Dengan kenaikan harga minyak dunia tersebut, kata Komaidi, pemerintah memiliki dua pilihan, yaitu menaikkan harga bahan bakar minyak atau membiarkan neraca keuangan PT Pertamina (Persero) tergerus.

Baca: Pertamina Klaim Rugi Akibat Harga Premium Tak Naik

Anggota Komisi Energi DPR, Kurtubi, menegaskan harga BBM yang boleh naik hanyalah nonsubsidi, bukan BBM bersubsidi. Menurut dia, dengan naiknya harga minyak dunia, biaya produksi BBM akan naik.

"Komisi VII berpendapat bahwa harga BBM bersubdisi tidak perlu naik. Kalau mau menaikkan harga BBM bersubsidi, harus ngomong dulu ke DPR. Posisi anggota dewan, negara harus tetap hadir dalam hal BBM bersubsidi," tuturnya.

Dengan anjloknya harga minyak dunia beberapa tahun lalu, Kurtubi menilai Pertamina sudah mendapatkan keuntungan dari penjualan BBM. "Bahkan BBM bersubsidi sudah menghasilkan keuntungan. Itu yang menyebabkan keuntungan Pertamina belakangan ini. Karena itu, pemerintah bisa menaikkan harga BBM nonsubsidi," ucapnya.

Baca: Presiden Jokowi Tak Setuju Harga Premium dan Solar Naik

Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan industri memerlukan harga BBM yang terjangkau. Solar yang merupakan jenis BBM, yang masih disubsidi, masih sangat dibutuhkan angkutan logistik bahan-bahan kebutuhan pokok.

Karena itu, menurut Eri, harga bahan pokok akan naik ketika harga solar naik. "Memang dilematis. Berani tidak pemerintah (menaikkan harga) di saat ekonomi slow down? Pemerintah butuh menaikkan karena anggaran pendapatan belanja negara kurang. Namun harga BBM ini juga berkorelasi dengan popularitas presiden," ujar Eri.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

48 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Pindah Lokasi Depo Plumpang atau Pemukiman Warga

10 Maret 2023

Pindah Lokasi Depo Plumpang atau Pemukiman Warga

Rencana pemindahan kawasan tanki timbun BBM, depo Plumpang milik Pertamina, muncul setelah insiden kebakaran pada 3 Maret 2023.

Baca Selengkapnya