Subsidi Energi Belum Masuk di Kartu Keluarga Sejahtera

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 20:06 WIB

Menteri ESDM, Ignasius Jonan (kanan) dan Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar (kanan), menemui awak media usai melakukan pertemuan dengan pejabat Kementerian ESDM di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Oktober 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kejelasan integrasi subsidi listrik dan gas ke Kartai Keluarga Sejahtera (KKS) masih mengambang. Presiden Joko Widodo memilih untuk menunda pengambilan keputusan perihal rencana integrasi itu. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, akan ada rapat lanjutan terkait hal tersebut.

"Nanti dibahas lagi. Gambaran (integrasinya akan seperti apa) pun belum ada," ujar Jonan saat dicegat awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.


Baca : Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang, Darmin: Kita Realistis

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo menyebut penyaluran subsidi energi selama ini kerap tak tepat sasaran. Sebagai contoh, dari 46 juta rumah penikmat subsidi listrik 450 VA dan 900 VA di 2016, 19 juta di antaranya adalah rumah tangga mampu. Padahal, seharusnya, hanya rumah tangga terdaftar miskin di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan saja yang bisa mendapat subsidi itu.

Sementara itu, KKS adalah adalah kebijakan yang ditetapkan Presiden Joko Widodo di awal pemerintahannya, bersama Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin. Presiden Joko Widodo memiliki ide untuk membatasi penyaluran subsidi kepada pemegang KKS saja agar terjamin tepat sasaran. Adapun subsidi energi untuk 2017 adalah Rp32,3 triliun untuk LPG 3 kilogram dan Rp45 triliun untuk listrik 450-900VA.

Jonan menjelaskan bahwa solusi yang dicari presiden bukan membatasi pembelian listrik 450-900 VA atau gas LPG 3 kilogram pada pemegang KKS saja. Sebaliknya, solusi yag dicari adalah memastikan produk itu bisa dibeli semua pihak, namun hanya pemegang KKS yang bisa mendapatkan harga subsidi. "Keliru kalau cara berpikirnya dibuat sistem di mana hanya yang punya KKS yang bisa beli. Tapi, ini belum diputuskan," ujarnya.



Baca : Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang, Darmin: Kita Realistis

Menteri Sosial Khofifah menambahkan bahwa para stakeholder terkait seperti Kementerian Keuangan, Bappenas, PLN, dan Pertamina juga akan membahas kembali integrasi subsidi energi dengan KKS. Hal ini mengingat target penerima subsidi tiap jenis energi berbeda-beda dan lebih besar dibandingkan jumlah Peserta Keluarga Harapan (keluarga kurang mampu) yang hanya 6 juta.

"LPG penerimanya sampai 55 juta rumah tangga, listrik 45,1 juta rumah tangga. Integrasinya butuh waktu karena banyak data yang harus disesuaikan," ujar Khofifah. Perkiraannya, dalam sebulan sudah ada gambarannya.

Secara terpisah, Direktur PLN Sofyan Basir menyarankan subsidi listrik diberikan lewat kartu tersendiri dari PLN. Sebab, secara data sudah ada sehingga tidak akan sulit untuk memastikan mana yang layak menerima subsidi dan tidak.

"Enaknya PLN itu ada nomor pelanggannya, ada nomor KTP-nya. Lokasi kami datangi tiap bulan juga jadi tidak mungkin salah. Ada yang rumahnya bagus, ada kulkas, ada AC, pasang dua meteran," ujarnya tegas.

ISTMAN MP

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

9 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

14 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

27 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi

38 hari lalu

Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut progres pengerjaan revisi Peraturan Presiden atau Perpres 191 tentang bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terkendala di data.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

41 hari lalu

Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksi inflasi Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

42 hari lalu

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Motor Listrik Murah, Harganya Mulai 2 Jutaan

43 hari lalu

10 Daftar Motor Listrik Murah, Harganya Mulai 2 Jutaan

Berikut ini deretan rekomendasi motor listrik murah yang dijual mulai Rp2 jutaan setelah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Baca Selengkapnya