TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Inpex Corporation terkait pembahasan Blok Masela, Maluku.
"Pokoknya bahas Masela," jawab singkat dari Arcandra ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2017 malam.
Saat ditanya terkait dengan finalisasi dan kesepahaman kedua pihak, Arcandra hanya menjawab saat ini sedang mencoba untuk mengerti. Sebelumnya, Arcandra telah menekan belanja modal dari proyek tersebut.
Dengan alasan tersebut maka tidak terjadi pembengkakan pada cost recovery atau biaya operasional yang dibayarkan pemerintah setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Arcandra juga mengatakan bahwa jumlah produksi yang meningkat di blok Masela bisa menguntungkan bagi negara. Hanya saja secara detail dia tidak menyebutkan besaran belanja modal yang dikeluarkan Inpex dalam mengembangkan blok Masela.
Jika melihat skema awal, blok Masela menghabiskan dana sekitar 22 miliar dolar Amerika apabila dikerjakan di darat. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Inpex Corporation sebagai operator Blok Masela akan mendapatkan perpanjangan kontrak 7 tahun.
Perusahaan migas asal Jepang itu sebelumnya meminta kompensasi penggantian moratorium kontrak selama 10 tahun pada periode 2006 sampai dengan 2016 lantaran adanya perubahan skema pengembangan Blok Masela dari skema lepas pantai (offshore) menjadi darat (onshore).
"Mereka minta 10 tahun. Akan tetapi, kami melihat angka yang realistis 7 tahun," kata Luhut. Permintaan Inpex untuk memperpanjang kontrak bertujuan agar perusahaan itu bisa lebih lama menikmati masa produksi yang kemungkinan mulai 2024. Padahal, kontrak perusahaan itu akan habis 2028.
Jika bisa mendapatkan tambahan masa kontrak, operator blok gas terbesar se-Indonesia itu akan dapat mencapai nilai keekonomian.
Selain meminta perpanjangan kontrak, Inpex juga mengajukan sejumlah insentif seperti penggantian biaya operasi hulu migas (cost recovery) sebesar 1,2 miliar dolar AS serta peningkatan kapasitas produksi regasifikasi LNG.
Luhut menuturkan bahwa pemerintah sepakat kapasitas kilang LNG tetap di 7,5 mtpa dengan tambahan 4,7 mmbtu. Keputusan itu di bawah permintaan Inpex yang menginginkan agar kapasitas kilang ditingkatkan menjadi 9,5 mtpa untuk mencapai keekonomian.
Terkait dengan "cost recovery", menurut Luhut, akan dipenuhi pemerintah setelah ada audit dari lembaga berwenang.
Inpex sendiri sebelumnya mengajukan beberapa insentif kepada pemerintah Indonesia agar tingkat pengembalian investasi (IRR) minimal 12 persen atau sesuai dengan target perusahaan yang sebesar 15 persen.
Sejumlah insentif yang diajukan di antaranya mengenai kepastian perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Masela selama 30 tahun atau bertambah 10 tahun sebagai kompensasi pergantian skema offshore ke onshore serta "tax holiday" selama 15 tahun.
ANTARA
Berita terkait
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global
26 hari lalu
Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral
30 November 2023
Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand
27 November 2023
Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand
Baca SelengkapnyaMendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris
10 Maret 2023
Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)
Baca SelengkapnyaJokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar
22 Desember 2022
Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.
Baca SelengkapnyaPM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama
6 Juni 2022
Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.
Baca SelengkapnyaBertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara
24 November 2021
Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.
Baca SelengkapnyaInsiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik
11 Agustus 2021
Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.
Baca SelengkapnyaSemester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19
29 Juli 2021
Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.
Baca SelengkapnyaIndonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
22 Juni 2021
Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.
Baca Selengkapnya