Perumahan di kawasan Tangerang, Banten, 11 Maret 2015. Pembangunan 1 juta rumah oleh pemerintah mencakup rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan rumah komersial untuk kalangan menengah atas. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun untuk merealisasi subsidi bantuan uang muka (SBUM) kredit pemilikan rumah (KPR) di 2017. Kementerian PUPR menargetkan setidaknya tahun ini anggaran tersebut dapat digunakan untuk uang muka pembelian 550 ribu unit rumah oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Target SBUM itu sesuai dengan rencana kerja pemerintah," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Januari 2017.
Menurut Maurin, perbankan yang ingin menjadi pelaksana SBUM harus memenuhi sejumlah persyaratan, baik untuk bank umum konvensional maupun bank umum syariah. Persyaratan itu di antaranya dengan mengajukan surat pernyataan minat menjadi bank pelaksana kepada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.
"Dan merupakan bank umum mitra pemerintah dalam pengelolaan rekening pengeluaran, rekening penerimaan, dan rekening lain milik kementerian negara, lembaga, atau satuan kerja," kata Maurin.
Maurin mengatakan program pembiayaan perumahan lainnya yang sudah dilaksanakan pada 2016 akan terus dilanjutkan tahun ini. Adapun program pembiayaan perumahan tahun ini meliputi Program KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga, Bantuan Uang Muka, dan program baru, yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan.
Jelang Libur Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp 19,68 Triliun
20 Desember 2023
Jelang Libur Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp 19,68 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN mengalokasikan uang tunai sebesar Rp 19,68 triliun dalam rangka menyambut periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).