Sri Mulyani: Mengelola APBN Tidak seperti Tukang Obat  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 10 Januari 2017 15:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani, memberikan kuliah umum bertema "Peran Fiskal dalam Membangun Perekonomian Inklusif" di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, setiap pegawainya mesti menjunjung tinggi kredibilitas. Hal ini disampaikan kepada jajarannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Keuangan hari ini.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, ingin instrumen fiskal yang kredibel. "Artinya apa? Kredibel itu ya dipercaya. That's credibility," ujarnya di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Januari 2017. "Mengelola keuangan negara, Anda tidak bisa jadi tukang obat. Because, setiap yang Anda omongkan akan diuji dan dilihat. They are going to look."

Apalagi, menurut Sri Mulyani, seluruh data penerimaan negara diletakkan di situs resmi Kementerian dengan adanya kemajuan teknologi. "Wartawan setiap hari lihat. Setiap saya keluar dari gedung ditanya, 'Bu, kenapa pajaknya cuma sekian?' We are all in the dashboard now. Semakin kita transparan, semakin kita dituntut untuk kredibel," katanya.

Sri Mulyani menuturkan, dalam APBNP 2016, kementeriannya mengoreksi penerimaan dan belanja agar APBN lebih kredibel. "Defisit bisa didanai dan tidak melanggar undang-undang. Bisa saja kita mendanai tapi melanggar undang-undang. Namun kita tidak hanya bicara tabel. Kita bicara dimensi ekonomi, sosial, politik, dan hukum dari seluruh pengelolaan keuangan negara."

Menurut Sri Mulyani, APBN memiliki ciri khas. Dalam APBN, penerimaan adalah estimasi. "Seakurat apa pun, penerimaan adalah proyeksi. Pajak, bea-cukai, mesti terus ditingkatkan," tuturnya. Meski begitu, artinya tidak bisa 100 persen presisi. Sebaliknya, belanja adalah komitmen. "Jadi, penerimaan tidak persis, belanja persis. Makanya, kita harus terus-menerus mengelola."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

18 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya