Ini Saham Prospektif Sektor Perbankan dan Manufaktur

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 3 Januari 2017 13:29 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Senior dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, pada tahun ini saham sektor perbankan dan manufaktur, yang merupakan gabungan dari konsumer, industri dasar dan aneka industri, masih menjadi pilihan menarik untuk investasi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan sektor lainnya juga tetap dapat dipertimbangkan, karena sentimen cukup mendukung pergerakan sektor-sektor tersebut untuk tahun ini.

“Terutama untuk sektor tambang yang sangat kami harapkan dapat menemukan momentum kenaikannya kembali seiring dengan ekspektasi membaiknya harga sejumlah komoditas karena perbaikan permintaan,” ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Selasa 3 Januari 2016.

Baca: Bursa Saham 2017, Untung atau Buntung?

Menurut Reza, saham-saham dengan nilai kapitalisasi besar (bigcap) masih menjadi pilihan. Antara lain saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan perusahaan blue chips lainnya seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan lainnya.

Tidak hanya itu, Reza menambahkan, saham-saham midcap dan smallcap yang diperkirakan masih menjanjikan antara lain dari perusahaan yang bergerak di sektor infrastuktur dan properti seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung (SMRA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) dan lainnya.

“Ini juga tidak luput dari perhatian kami jika nantinya sentimen yang ada cukup mendukung pergerakan saham-saham tersebut,” ucap reza.

Baca:




Reza mengatakan saham-saham yang mampu memperoleh kenaikan tertinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga bisa menjadi perhatian. Apalagi jika sudah menyinggung masalah fundamentalnya yang diperkirakan membaik maka saham-saham tersebut tinggal menunggu waktu untuk melonjak.

“Yang jelas, untuk saham-saham ini perhatikan saham-saham yang nilainya masih sangat murah, minimal Rp 50, serta mulai ada berita-berita yang mengarah ke positif dan mulai ada peningkatan volume perdagangan,” tutur reza.

DESTRIANITA

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

9 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

15 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya